WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, meninggal dunia di Vatikan, Roma, pada Senin (21/4).
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Paus sempat dirawat pada Februari lalu karena menderita penyakit bronkitis kronis. Dia keluar dari rumah sakit pada 23 Maret lalu.
Baca Juga:
Paus Baru Segera Dipilih, Inilah 8 Nama yang Paling Dijagokan Dunia
Semasa hidupnya, Paus sempat mengutarakan kekhawatirannya atas ancaman kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) buat umat manusia.
Salah satu pernyataan Paus mengenai bahaya AI dilontarkan pada 2023 silam. Saat itu, dalam sebuah pernyataan, Fransiskus menyinggung bias ancaman algoritmik dalam teknologi AI dan meminta masyarakat mewaspadai agar logika kekerasan dan diskriminasi tidak mengakar dalam teknologi AI.
Sebab, menurutnya penggunaan AI dianggap dapat mengorbankan individu yang paling rapuh, sehingga bisa tersisih.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Wafat, Wariskan Teladan Kesederhanaan hingga Akhir Hayat
Ia menyoroti kemungkinan mengganggu dan efek ambivalen dan mendesak perusahaan teknologi yang akan mengembangkan atau menggunakan AI, untuk melakukannya secara bertanggung jawab.
"Ketidakadilan dan ketidaksetaraan memicu konflik dan permusuhan," kata Paus Fransiskus, melansir CNN Indonesia.
"Kebutuhan mendesak untuk mengarahkan konsep dan penggunaan kecerdasan buatan dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga dapat melayani umat manusia dan melindungi rumah kita bersama, mengharuskan refleksi etis diperluas ke bidang pendidikan dan hukum," lanjutnya.