WahanaNews.co, Jakarta - Fokus utama pada kekayaan materi telah menjadi ciri khas masyarakat modern, di mana banyak individu mengejar kekayaan dan kemewahan sebagai tujuan utama dalam kehidupan mereka.
Namun, pandangan filosofis Socrates memberikan kritik yang menarik terhadap obsesi terhadap kekayaan materi dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai yang sebenarnya esensial dalam kehidupan manusia.
Baca Juga:
Polisi Gagalkan Penjualan Bayi ke Singapura, Tersangka Ambil Anak dari Banten hingga Kalbar
Socrates, filsuf Yunani kuno, menyampaikan keprihatinannya terhadap materialisme yang berlebihan dalam kehidupan manusia.
Baginya, kekayaan materi hanya bersifat sementara dan tidak dapat membawa kebahagiaan yang sejati.
Dia percaya bahwa mengejar kebahagiaan melalui kekayaan semata hanya akan menghasilkan kekosongan dan ketidakpuasan yang mendalam.
Baca Juga:
Pelantikan Perdana, Bupati Dairi: Mutasi Juga Memperhitungkan Konstelasi Politik
Kebahagiaan yang Sejati
Socrates meyakini bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada harta benda atau kekayaan materi, melainkan pada pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap diri sendiri.
Dia mengajarkan bahwa kebijaksanaan dan introspeksi adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang abadi, tidak seperti harta dan kekayaan yang rentan hilang dalam sekejap.