WahanaNews.co | Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut atau TNI AL Laksamana Muda Dwika Tjahja Setiawan memaparkan pesawat latih G-36 Bonanza yang jatuh di perairan Selat Madura, Jawa Timur, tenyata tidak dilengkapi fitur kursi pelontar untuk penerbang.
Fitur kursi pelontar tidak ada, karena desain Bonanza pesawat latih. Itu termasuk kategori pesawat ringan.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Apa fungsi kursi pelontar?
Kursi pelontar adalah fitur untuk menyelamatkan pilot dan kopilot saat keadaan darurat, misalnya ketika pesawat mengalami kecelakaan dan jatuh. Mengutip Fandom, kursi pelontar perangkat keselamatan yang dipasang di sebagian besar pesawat tempur.
Semua pesawat tempur dilengkapi dengan kursi pelontar atau ejector. Adapun elemen kursi pelontar memiliki perangkat utama seperti rel, roket, parasut, dan pengekang.
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Sistem keamanan ini memungkinkan pilot dan kru untuk menyelamatkan diri dari situasi pesawat tak bisa dikendalikan atau hampir jatuh.
Diaktifkan secara manual, kursi akan diluncurkan dari kendaraan dengan mesin ion keluaran tinggi sekali pakai. Pesawat atmosfer, kursi ejektor dilengkapi parasut atau generator repulsorlift untuk pendaratan lunak.
Meski alternatif untuk melarikan diri, namun kursi pelontar tak bisa melindungi terhadap ruang hampa udara dan elemen lain. Fitur ini hanya mendorong pilot keluar. Itu sebabnya, kursi pelontar tak sepenuhnya aman. Terkadang rentan pilot terjebak dalam starfighter yang mengakibatkan cedera serius.