Pesawat ini digunakan sebagai pesawat pengintai oleh Angkatan darat Amerika Serikat untuk mengumpulkan beragam informasi semasa perang.
Uniknya, pesawat ini juga dapat melakukan serangan darat skala terbatas saat itu. Dilansir dari wikipedia, pesawat yang dianggap dapat mengemban beragam tugas tersebut seringkali melakukan operasi serangan udara atau CAS (Close Air Support) guna mendukung pergerakan infantri darat.
Baca Juga:
TNI AD dan Tentera Darat Malaysia Gelar Latihan Bersama Kekar Malindo-47 di Singkawang
Meskipun demikian, karena pesawat ini tidak terlindungi secara baik diketahui sekitar 400 unit pesawat tersebut hilang atau ditembak jatuh selama perang Vietnam.
2. Datang Ke Indonesia Pada Dekade 1960-an
Pesawat ini juga diketahui pernah digunakan oleh Angkatan bersenjata Republik Indonesia sejak dekade 60-an. Dilansir dari situs indomiliter, pesawat ini diketahui mulai diterima oleh angkatan darat Republik Indonesia (ADRI) pada tahun 1963.
Baca Juga:
Korem 012/TU Adakan Penyuluhan Hukum untuk Prajurit dan Persit Yonif 115/ML
Pesawat tersebut diketahui diterima dari Amerika Serikat melalui program U.S Military Assistant Program. Saat itu Indonesia menerima 2 unit pesawat Cessna L-19 atau O-1 Bird Dog.
Pesawat ini digunakan oleh detasemen Puspenerbad TNI sebagai pesawat observer dan pengintai. Pesawat ini ditenagai oleh mesin Continental O-470-11 air-cooled flat-six yang mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan 185 km/jam dan memiliki jarak jelajah sekitar 850 km.
Meskipun tergolong lamban, akan tetapi hal inilah yang diperlukan dari pesawat yang memiliki kemampuan intai dan serang darat secara terbatas.