WahanaNews.co | Filianingsih Hendrata baru saja dipilih secara aklamasi oleh Komisi XI DPR sebagai Deputi Gubernur BI terpilih untuk periode 2023-2028.
Bank Indonesia (BI) mengakui sejumlah tantangan masih harus dihadapi dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan keuangan di tanah air.
Baca Juga:
Bank Indonesia (BI) Salurkan Program Sosial ke Empat Rumah Ibadah 3T di Talaud
Lantas, apa jurus Bank Indonesia (BI) untuk bisa memenuhi kebutuhan rupiah masyarakat yang yang tak tersentuh oleh teknologi digital, di saat rupiah digital terbit?
Wanita yang kerap disapa Fili itu menjelaskan, bahwa salah satu agenda prioritas dalam blue print sistem pembayaran Indonesia 2025 salah satunya adalah menjaga kedaulatan rupiah.
Sementara saat ini, bank sentral juga tengah merancang penerbitan rupiah digital. Oleh karena itu penguatan kedaulatan rupiah, salah satunya perlu ditingkatkan lewat penguatan literasi.
Baca Juga:
Kehormatan Tinggi, Bupati Samosir Terpilih Jadi Dewan Pembina PSBI
Pasalnya kata Fili, di saat rupiah digital terbit, penggunaan uang kartal juga masih akan digunakan dan dibutuhkan. Hal ini untuk menjangkau dan mengakomodir kebutuhan uang bagi masyarakat yang sulit terakses oleh layanan digital.
Oleh karena itu, Fili menekankan, di saat rupiah digital terbit, alat pembayaran yang sah yang berlaku di Indonesia akan terdiri dari uang kartal - baik uang kertas dan logam, uang elektronik, dan rupiah digital.
"Kita masih membutuhkan uang kartal, hingga menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Sinergi pemangku kepentingan dalam pengembangan rupiah digital melalui proyek Garuda," jelas Fili saat melakukan fit and proper test di Komisi XI DPR, Senin (13/2/2023) melansir dari CNBC Indonesia.