WahanaNews.co, Jakarta - Negara tetangga RI, Singapura ingin mengembangkan ekosistem Artificial Intelligence (AI )yang memperhatikan keragaman budaya dan bahasa di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Singapura mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) buatan dalam negeri.
Baca Juga:
Berikut 10 Istilah AI yang Perlu Anda Ketahui
Program LLM Multimodal Nasional (NMLP) diluncurkan oleh Otoritas Pengembangan Media Infocomm (IMDA) yang bekerja sama dengan AI Singapura dan lembaga Sains, Teknologi, dan Penelitian. Nilai program itu mencapai S$70 juta (Rp 809,3 miliar) yang didanai National Research Foundation Singapura.
Dengan proyek ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penelitian dan teknik terkait multi-modal large (LLM). Jadi bisa membantu menutup kesenjangan kritis karena model dianggap berasal dari negara Barat.
"Upaya ini meningkatkan kapabilitas negara dalam penelitian dan inovasi kecerdasan, memanfaatkan sumber daya komputasi oleh National Supercomputing Centre," kata para mitra dikutip dari Variety, Rabu (6/12/2023) melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Kominfo Sebut Ratusan Perusahaan Pakai Surat Edaran AI Meski Sifatnya Anjuran
Upaya nasional berusia dua tahun akan mendukung strategi AI nasional 2.0 di Singapura, yang diluncurkan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, Lawrence Wong belum lama ini. Tujuannya adalah menjadikan Singapura sebagai pemimpin AI secara global pada 2030 mendatang.
Ada banyak hal yang dilakukan Singapura untuk mewujudkan itu. Misalnya NMLP akan membangun talenta AI terampil di Singapura. Yakni dengan menyediakan pendanaan dan akses pada komputasi kelas atas dan engineer lokal.
Selain itu juga akan menumbuhkan industri AI untuk mengembangkan solusi LLM. Strategi itu memungkinkan pula membuat Singapura bisa membangun lingkungan terpercaya saat menggunakan AI.