Aspal yang dihasilkan tak hanya kuat, tapi juga berstandar internasional.
“Di Singapura sampah dapat menghilang tanpa jejak. Dan botol plastik daur ulang digunakan untuk membangun jalan-jalan terbaik di dunia,” demikian tertulis dalam sebuah keterangan video.
Baca Juga:
Turnamen Bulutangkis ISORI Piala Bupati Pakpak Bharat Berakhir, Ini Juaranya
Limbah yang Dibakar dan Menjadi Pulau
Selain mendaur ulang plastik, Singapura juga mengolah sebagian besar sampahnya dengan cara dibakar dalam incinerator bersuhu tinggi. Proses ini menghasilkan energi listrik sekaligus mengurangi volume sampah secara drastis.
Asap hasil pembakaran pun disaring terlebih dahulu agar tidak mencemari udara.
Baca Juga:
Memahami Pidana Korupsi Tanpa Menikmati Hasil
Sisa pembakaran berupa abu kemudian dikirim ke sebuah lokasi khusus bernama Pulau Semakau, satu-satunya tempat pembuangan akhir (TPA) di negara tersebut.
Pulau ini dibangun pada 1999 dan terletak sekitar 8 kilometer dari pusat kota.
Pulau Semakau kini menampung lebih dari 63 juta meter kubik limbah yang telah melalui proses pembakaran, tanpa menyebabkan polusi atau bau tak sedap.