Dalam dokumen tersebut digambarkan ada 144 insiden pertemuan dengan UAP, dilaporkan oleh pejabat pemerintah antara tahun 2004 hingga 2021. Laporan pada 2021 mengakui, kebanyakan dugaan pertemuan dengan UAP tidak dapat disimpulkan demikian karena kurangnya data berkualitas tinggi.
Laporan itu juga menawarkan penjelasan gamblang UAP secara umum, termasuk "teknologi yang dipakai China, Rusia, dan negara lain atau entitas non-pemerintah" atau "benda udara lain" semisal burung atau balon cuaca.
Baca Juga:
Jet Tempur F-16 AS 2 Kali Hantam UFO dengan Rudal
Tidak ada yang menyebut alien atau makhluk ekstraterestrial dalam laporan itu. Namun demikian, hal tersebut tidak menghentikan kemunculan teori-teori konspirasi karena kurangnya transparansi pemerintah soal UAP.
Di sisi lain, Badan Antariksa dan Penerbangan AS (NASA) pun telah meluncurkan tim independen peneliti UAP, yang akan mulai bertugas sejak Oktober 2022 hingga pertengahan 2023. Menurut NASA, tim itu akan fokus kepada pengumpulan dan analisa data UAP sebanyak mungkin.
Hal itu bertujuan untuk mengembangkan metode baru untuk mengidentifikasi obyek tak teridentifikasi di langit Amerika Serikat. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.