WahanaNews.co | Meskipun ada beberapa daerah di Indonesia yang diguyur hujan, namun di wilayah lainnya masih dirasakan suhu udara panas, terutama saat malam hari.
Sebenarnya, kenapa suhu udara panas terjadi di malam hari?
Baca Juga:
Suhu Panas Diperkirakan Pecah Rekor Lagi Tahun Ini
Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tomi Ilham menjelaskan, suhu panas pada malam hari memang masih dirasakan di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Pada malam hari, suhu udara bisa terasa panas ketika tutupan awan cukup tebal," kata Tomi, beberapa waktu lalu.
Selain akibat tutupan awan yang cukup tebal, ada juga pengaruh kecepatan angin yang rendah.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
Kecepatan angin yang rendah ini berpengaruh atau menyebabkan kelembaban yang cukup tinggi dan mengakibatkan suhu udara lebih lembab, serta panas daripada biasanya.
Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 12 – 15 Mei 2022 berkisar antara 35.4 - 36.4 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.4 °C terjadi di wilayah Tanjung perak, Surabaya.
Kondisi atmosfer yang memengaruhi suhu udara panas di malam hari dan siang hari sedikit berbeda.
Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut, dipicu oleh beberapa hal seperti posisi semu Matahari dan dominasi cuaca yang cerah.
Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Pengaruh berikutnya yaitu dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut, dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi.
Dengan begitu menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari. [qnt]