Paul mengatakan, baik tanaman yang menggunakan sampel tanah regolit dari Bulan maupun yang berada dalam kontrol, terlihat sama sampai hari keenam.
Dalam sepekan, sawi hijau dengan tanah regolit Bulan menunjukkan tanda-tanda tanaman stres yaitu pertumbuhan lambat, daun dan akar pendek dan bercak-bercak merah.
Baca Juga:
Fenomena 'Bulan Kedua' di Bumi! Asteroid 2024 PT5 Hebohkan Netizen
"Pada akhirnya, kami ingin menggunakan data gen untuk membantu mengatasi bagaimana respons terhadap stres bisa diperbaiki supaya tanaman, terutama tanaman pangan, bisa tumbuh dengan tanah dari Bulan dengan dampak yang kecil terhadap kesehatan," jelas Paul.
Tanah regolit dari Bulan berupa butiran sangat halus, namun, tajam. Menghirup tanah ini bisa merusak paru-paru.
Robert Ferl, yang juga berasal dari University of Florida melihat bercocok tanam di Bulan adalah kunci utama untuk tinggal di Bulan lebih lama, selain makanan, air dan udara yang bersih. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.