Penerapan video deepfake
Vladislav Tushkanov, Lead Data Scientist Kaspersky, menyebut deepfake ini banyak dimanfaatkan untuk penipuan.
Baca Juga:
Gawat ! CCTV Pemkab Simalungun diduga Dibobol HackerĀ
"Penjahat dunia maya semakin sering menggunakan deepfake untuk melakukan berbagai penipuan, termasuk penipuan aset kripto dan pembobolan keamanan biometrik," ujarnya.
"Fakta bahwa ada permintaan yang tinggi untuk layanan pembuatan deepfake juga menunjukkan bahwa individu dan kelompok dengan niat jahat bersedia membayar sejumlah besar uang untuk mendapatkan video semacam itu," lanjut dia.
Studi ini juga mengungkap beberapa pelaku memberi layanan video deepfake dengan beragam bentuk.
Baca Juga:
Grup Hacker Anonymous Global Ancam PM Israel
Pertama, video penipuan kripto. Bentuknya, mereka membuat video ala siaran kripto atau "Cryptostreams" atau "Hadiah Kripto Palsu".
"Untuk membuat deepfake ini, scammers menggunakan rekaman selebritas atau menggabungkan video lama untuk meluncurkan streaming langsung di platform media sosial."
"Mereka kerap menunjukkan halaman pra-generatif dengan korban diminta untuk mentransfer dari 2.500 hingga 1.000.000 XRP (salah satu mata uang kripto), dengan janji akan menggandakan pembayaran mereka," lanjut Kaspersky.