“Ini artinya petani bukan sekadar petani pejuang, tapi petani sebagai pejuang pangan nasional. Padi juga menjadi simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Panen padi bersama ini juga simbol kebahagiaan kita semua,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gobel juga membagikan traktor roda empat berjumlah tiga buah, dan traktor roda dua berjumlah 18 buah.
Baca Juga:
Pemkab Kuningan Terima Bantuan Rp3 Miliar untuk Petani dari Kementan
Menurutnya, modernisasi pertanian selain membutuhkan bibit yang unggul, juga membutuhkan teknik mengolah yang benar, irigasi yang baik, penggunaan pupuk dan pembasmi hama yang unggul, penanganan pasca panen yang modern, dan juga tak kalah penting adalah penggunaan alat dan mesin pertanian yang modern, termasuk traktor.
"Mari kita jaga alsintan ini. Kita majukan pertanian, membangun kedaulatan dan ketahanan pangan, dan menyejahterakan serta memakmurkan petaninya,” katanya.
Gubernur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, dalam sambutannya mengaku tak mengira diajak panen bersama dengan menghadirkan para petani dalam jumlah besar. “Saya mengira hanya panen padi biasa,” katanya.
Baca Juga:
Prabowo Tebar Benih Padi Dengan Teknologi Drone Pertanian
Ia juga menceritakan, dirinya mengenal Gobel sejak 10 tahun lalu saat masih menjadi pengusaha. “Kini sudah menjadi politisi. Ada yang berubah. Sekarang jika berdialog selalu yang dibicarakan Gorontalo saja. Bapak dan Ibu beruntung memiliki pemimpin seperti ini. Yang Pak Rachmat pikirkan hanya bagaimana agar Gorontalo maju dan sejahtera,” katanya.
Melansir Republika, inovasi penggunaan pupuk organik ini juga dipuji Nakamura. Menurutnya, setiap hal baru selalu membutuhkan keberanian.
Salah satu petani yang mengelola lahan tersebut, Anton Idris, mengaku, padi yang saat ini ditanam dengan pupuk organik umumnya menggunakan pupuk kimia. “Ini jenis padi bagendit, panjang malainya dua kali lipat dari biasanya saat menggunakan pupuk kimia. Jumlah anakannya pun banyak sekali,” kata Anton. [eta]