Lebih lanjut, Gibran mengatakan saat ini generasi muda di berbagai negara telah dibekali dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal. Maka dari itu, dirinya berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat segera mengadopsi langkah serupa.
"Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mulai melakukan ini, anak-anak mudanya didorong untuk adaptasi dengan AI," tuturnya.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Jangan Sampai Forum Purnawirawan TNI-Polri yang Tuntut Pemakzulan Wapres Gibran Bikin Indonesia Terpecah
Selain mendorong untuk beradaptasi dengan teknologi AI, Gibran juga menekankan bahwa teknologi ini bukanlah ancaman bagi manusia. Menurutnya, AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, sementara peran manusia tetap tidak tergantikan.
"Ini bukan ancaman, tidak akan menggantikan manusia. Karena apapun itu, yang namanya human touch masih diperlukan," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran juga menyampaikan apresiasi kepada UPH sebagai universitas pertama di Tanah Air yang menghadirkan fakultas khusus AI. Ia menilai langkah ini merupakan wujud kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era digital yang semakin maju.
Baca Juga:
Eddy Soeparno Tegaskan MPR Tetap Pegang Keputusan KPU soal Gibran
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.