Lebih lanjut, Gibran mengatakan saat ini generasi muda di berbagai negara telah dibekali dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal. Maka dari itu, dirinya berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat segera mengadopsi langkah serupa.
"Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mulai melakukan ini, anak-anak mudanya didorong untuk adaptasi dengan AI," tuturnya.
Baca Juga:
Polemik Perwakilan Grab yang Bertemu Wapres Palsu: Grab Pastikan Asli
Selain mendorong untuk beradaptasi dengan teknologi AI, Gibran juga menekankan bahwa teknologi ini bukanlah ancaman bagi manusia. Menurutnya, AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, sementara peran manusia tetap tidak tergantikan.
"Ini bukan ancaman, tidak akan menggantikan manusia. Karena apapun itu, yang namanya human touch masih diperlukan," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gibran juga menyampaikan apresiasi kepada UPH sebagai universitas pertama di Tanah Air yang menghadirkan fakultas khusus AI. Ia menilai langkah ini merupakan wujud kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era digital yang semakin maju.
Baca Juga:
Angka Kejahatan Turun 22 Persen, Efek Hologram Polisi di Taman Seoul
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.