WahanaNews.co | Beberapa akun media sosial Twitter
milik para aktivis yang
kerap dinyinyiri sebagai buzzer mendadak hilang pada Minggu (8/8/2021).
Belum diketahui penyebab hilangnya
akun mereka.
Baca Juga:
Soal Iriana Tidak Pernah Hadir Melayat, Denny Siregar: Gak Usah Sok Tahu!
Beberapa akun yang hilang itu yakni
milik Ade Armando, Denny Siregar, Ferdinan Hutahaean, hingga
Eko Kuntadhi.
Akun mereka tumbang di waktu
bersamaan.
Dilihat di Twitter, banyak netizen yang mengunggah komentar terkait tumbangnya
akun-akun tersebut.
Baca Juga:
Tanggapi Ijazah Palsu Jokowi, Denny Siregar: Sebodoh Isu Kancing Jas
Ferdinand Hutahaean, yang merupakan mantan politikus Partai Demokrat
itu, mengungkapkan, akun Twitter-nya, @FerdinandHaen3, di-suspend oleh pihak Twitter.
"Serangan terhadap akun Twitter saya dimulai sejak semakin ramai
soal kelebihan bayar APBD DKI dan soal pengecatan pesawat kepresidenan. Jadi, dugaan saya, akun saya diserang dan di-report massal
oleh dua kelompok tadi," kata Ferdinand.
"Yang tidak suka saya ungkap
terus soal dugaan korupsi APBD DKI Jakarta dan kelompok yang tidak suka saya
mendukung pengecatan pesawat kepresidenan," tambahnya.
Dia menyimpulkan, mereka yang melakukan report
massal tersebut adalah kelompok antidemokrasi, meskipun
mereka sering bicara atas nama demokrasi.
"Mereka tidak siap berbeda dan
tidak siap menerima kebenaran. Soal siapa orangnya, saya tak perlu
jelaskan," ujarnya.
Ferdinand Sudah Buat Akun Baru, tapi Masih Di-Report
Ferdinand mengaku, dirinya langsung membuat akun baru setelah akun lamanya di-suspend.
Nahas, akun barunya kembali di-report.
"Kemarin saya membuat akun baru
lagi dengan user name @FerdinandHaean1, tapi report massal lagi
dan di-suspend. Setelah itu, saya buat akun lagu dengan user name @FerdiVanHaean, itu pun
di-report massal, dan tadi pagi kena suspend lagi," ujarnya.
Namun demikian, Ferdinand mengaku tak
akan berhenti begitu saja.
Sebab, ia tetap membuat akun baru lagi
dengan user name @FerdinandHaean8.
"Kita lihat, apakah mereka masih akan melakukan hal sama," katanya.
Lebih lanjut, Ferdinand sudah meminta
kepada Twitter Indonesia agar
mengevaluasi sistem yang ada.
Dia tak ingin hanya karena report massal tanpa ada kesalahan dari
pengguna Twitter malah lantas di-suspend.
Sedangkan Ade menduga, akun Twitter-nya di-suspend oleh pihak-pihak yang tak menyukai mereka.
Ade menyebutnya teror siber.
"Ya, itu
gerakan teror siber yang terorganisir untuk membungkam suara-suara kami,"
kata Ade.
Ade mengakui, cuitannya di Twitter banyak mengkritik anti-Jokowi, termasuk paham-paham Islam radikal.
Mungkin cuitan itu yang membuat banyak
orang me-report ke Twitter.
"Selama ini, kami kan lazim
mengkritik kaum Islamis Radikal, kelompok-kelompok
anti-NKRI, serta para Jokowi haters,"
ucap Ade.
"Rupanya, mereka
tidak tahan, karena itu mereka menyerbu perusahaan Twitter dengan menuduh kami mengunggah konten-konten yang tidak
sesuai dengan standar Twitter,"
tutur dia.
Fadli Zon Nilai Wajar Akun Denny Siregar Cs Di-Suspend Twitter
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra,
Fadli Zon, ikut bersuara atas hilangnya akun selebtwit yang kerap dinyinyiri sebagai buzzer tersebut.
Fadli Zon, sebagai
salah satu tokoh yang berseberangan dengan mereka, mengaku tak ambil pusing.
Fadli berharap hal itu tak perlu dijadikan perhatian.
"Saya tak tahu kenapa mereka di-suspend? Harusnya biarkan saja," kata Fadli.
Fadli menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai hilangnya akun yang kerap memicu polemik itu.
Menurutnya, masyarakat sudah bisa
menilai, seperti apa cuitan mereka di media sosial, terutama Twitter.
"Biar masyarakat bisa menilai
bagaimana cara berpikir mereka yang suka adu domba, Islamophobia dan
pribumi-phobia," tutur Fadli. [qnt]