WahanaNews.co, Jakarta - Ahli militer Alman Helvas Ali menyatakan bahwa TNI AL perlu melakukan upaya peningkatan dalam deteksi kapal selam untuk menjaga kawasan laut Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Dalam jangka panjang, kita perlu mampu mendeteksi pergerakan kapal selam di Selat Makassar," ujar Alman, melansir Antara, Selasa (5/3/2024).
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Menurut Alman, kesulitan dalam mendeteksi aktivitas kapal selam asing di perairan Indonesia telah menjadi masalah sejak era Orde Baru.
Dia berpendapat bahwa TNI AL harus menyelesaikan tantangan ini dengan berbagai cara, termasuk peningkatan teknologi pengintaian dan optimalisasi pengawasan di perairan Indonesia.
Terkait hal ini, Alman menekankan bahwa pekerjaan rumah tersebut menjadi lebih penting karena kawasan laut IKN berdekatan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
ALKI II merupakan jalur laut yang sering digunakan untuk berbagai aktivitas ekonomi, seperti keluar-masuknya kapal peti kemas dan aktivitas nelayan.
"ALKI II itu juga jalur yang ideal untuk lalulintas kapal selam," kata dia.
Dengan meningkatkan pengawasan aktivitas kapal selam di ALKI II, dia yakin kawasan maritim Indonesia akan sulit untuk dimasukkan kapal selam asing.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa perairan dekat IKN rawan, sehingga perlu segera ada sensor yang dipasang untuk mengawasi perlintasan di perairan tersebut.
IKN diketahui berada di dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, yang wilayahnya dekat dengan ALKI II, yaitu perairan terbuka yang merupakan jalur pelayaran dan niaga domestik serta luar negeri.
"Di situ memang lintasan dari ALKI II, sangat rawan juga maka harus disiapkan sensor-sensor yang bisa mengawasi perlintasan dari ALKI. Nanti, kapal-kapal yang akan disiapkan juga bisa langsung sandar di Lantamal Balikpapan," kata Ali saat jumpa pers sesaat sebelum Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AL di Markas Besar TNI AL (Mabesal), Cilangkap, Jakarta, pada Kamis (28/2/2024) lalu.
Hingga saat ini, Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Balikpapan belum dibentuk karena rencana tersebut mengindikasikan bahwa komando utama (kotama) TNI AL akan terbentuk dari kenaikan status Pangkalan Utama TNI AL (Lanal) Balikpapan.
Ali telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan status Lanal Balikpapan sejak tahun 2023, dan kembali mengonfirmasikan hal tersebut dalam konferensi pers hari ini.
Namun, Ali belum memberikan rincian terkait kapan validasi organisasi Lanal Balikpapan menjadi Lantamal akan mulai berlaku.
"Sementara kami sedang menyiapkan di daerah Melawai, yang mungkin menjadi tempat untuk Lantamal-nya," ungkap Ali.
Melawai yang disebut oleh Ali adalah daerah pesisir yang berjarak sekitar satu kilometer dari Lanal Balikpapan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]