Di
samping itu, Firman merasa heran dengan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai
Demokrat yang mayoritas kader memilih dipimpin oleh orang lain ketimbang
dipimpin kader partai sendiri.
"Mereka
(kader Partai Demokrat) saya lihat mengatasnamakan orang yang senior bekerja
keras untuk partai, tapi justru mengusulkan orang yang belum berkeringat sama
sekali untuk partai, jadi aneh dan kontradiktif," tutur dia.
Baca Juga:
Partai Demokrat Menegaskan Penolakan Terhadap Usulan Hak Angket DPR RI
Lebih
lanjut, Firman mengatakan, seharusnya pihak Istana memberikan teguran kepada
Moeldoko karena akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan partai politik ke
depannya.
"Tapi
kita lihat kalau ini memang dibiarkan artinya tingkat kepeduliaan Istana
terhadap pembangunan partai tidak kuat atau bahkan diragukan," ujar dia.
KLB
yang dilakukan kubu KontraAHYmenyatakan Moeldoko sebagai Ketua Umum
dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.
Baca Juga:
Analisis Pengamat soal AHY yang Kini Sanjung Puja IKN
Dalam
tayanganKompas TV, diketahui
melalui sambungan telepon, Moeldoko menyatakan menerima keputusan tersebut.
"Saya
menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke, kita terima menjadi Ketua Umum,"
tutur Moeldoko.
Selain
itu, Marzuki Alie juga mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dengan Moeldoko
untuk memenangkanPartai Demokratpada 2024.