WahanaNews.co | Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Askolani mengungkapkan, pihaknya menindak 11 juta batang rokok ilegal dari China, dengan potensi kerugian Rp17 miliar.
Menurutnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi rokok dari China yang cukup digemari sebanyak 2,5 juta batang dengan nilai Rp 2,6 miliar di tahun 2022.
Baca Juga:
Jelang Penutupan PON, Polres Belawan-Sumut Intesifkan Patroli Malam
"Jadi kita kombinasi. Mereka harus legal, tapi kemudian tindakan ilegal juga masih kami hadapi di lapangan, jadi dua hal itu tantangan yang kami tangani konsisten," kata Askolani dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI, dikutip Antara, Senin (4/4).
Tidak hanya rokok dari China, rokok Luffman dari Vietnam juga cukup banyak masuk ke Indonesia. Pemerintah melalui Dirjen Bea Cukai dan Aparat Penegak Hukum (APH) akan terus bekerja sama untuk menindak barang selundupan ke Indonesia dan barang ilegal.
Menurutnya kerja sama tersebut diperlukan untuk mengamankan wilayah Indonesia, terutama perairan yang membutuhkan banyak kapal serta Sumber Daya Manusia.
Baca Juga:
Patroli Gabungan Polsek Medan Baru: Meningkatkan Keamanan Jalanan
"Kita tidak bisa tugas patroli keliling tapi tidak ada hasil. Sebab kita tahu sekali patroli itu ongkosnya cukup mahal sehingga kita perlu lebih pintar untuk menggunakan data intelijen," katanya.
Data intelijen tersebut kemudian digunakan sebagai dasar pengawasan, pemantauan, dan penindakan di lapangan.
"Dengan itu kita menargetkan kapal mana yang akan kita tangkap. Banyak sumber intelijen yang kita dapatkan yang kemudian kita pakai untuk bisa melakukan langkah lebih efektif untuk melakukan pencegahan," tandasnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.