"Tren yang dialami oleh ketiga pasangan capres dan cawapres membuat Prabowo-Gibran masih unggul dibanding dua kandidat lainnya. Sementara tren naik pasangan Anies-Muhaimin dan tren penurunan dari pasangan Ganjar-Mahfud, membuat pasangan Anies-Muhaimin menyalip ke posisi kedua yang sebelumnya ditempati oleh pasangan Ganjar-Mahfud," kata Hanta.
"Melihat pergerakan tren elektabilitas capres dan cawapres terbaru, baik dua maupun satu putaran sama-sama memiliki peluang. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kandidat yang mampu menembus angka 50%," lanjutnya.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Menurut dia, pasangan Prabowo-Gibran yang mengalami tren kenaikan signifikan sejak November hingga Desember 2023, namun hanya mengalami tren kenaikan yang tipis cenderung stagnan pada Januari 2024, sehingga elektabilitas saat ini di angka 46,7%.
Sementara itu, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, maka dapat dipastikan pasangan Prabowo-Gibran melaju ke putaran kedua. Sedangkan penantang Prabowo-Gibran pada putaran kedua akan menjadi kontestasi antara pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
"Melihat tren saat ini, potensi besar yang menantang Prabowo-Gibran di putaran kedua ialah pasangan Anies-Muhaimin," ujar Hanta.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA
LSI Denny JA juga merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden 2024. Survei menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 46,6%.
Survei ini dilakukan pada 3-11 Januari 2023 dengan jumlah responden 1.200. Teknik pengumpulan data survei ini menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner. Margin of error survei ini +- 2,9%.