WahanaNews.co | Dari masa ke masa, setiap Presiden di Indonesia memiliki julukan untuk mengenang kiprah serta pencapaian yang telah diraihnya dalam memimpin negara.
Diketahui, enam presiden sebalum Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mendapatkan julukannya masing-masing, sebagaimana diinformasikan Kemensetneg RI di akun Instagram resminya.
Baca Juga:
Anies di Semprot PDIP Gara-Gara Suruh Warga Pekikkan 'Merdeka' dengan Tangan Terbuka
Berikut nama julukan sejak presiden pertama Indonesia:
1. Bapak Proklamator untuk Soekarno
2. Bapak Pembangunan untuk Soeharto
3. Bapak Teknologi untuk B.J. Habibie,
4. Bapak Pluralisme untuk Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
5. Ibu Penegak Konstitusi untuk Megawati Soekarnoputri
6. Bapak Perdamaian untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Lantas bagaimana dengan Presiden Jokowi? Meski belum ditentukan, namun sejumlah tokoh sudah menginisiasi dan mengusulkan julukan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri, Ibu Kartini Indonesia Masa Kini
Salah satu yang paling sering dilontarkan adalah 'Bapak Infrastruktur'. Usulan ini pernah disampaikan KH Said Aqil Siradj saat masih menjabat Ketum PBNU pada Oktber 2021. Hal itu diutarakannya usai ke Istana Negara, Jakarta, dan bertemu Presiden Jokowi selama satu jam.
"Bahkan saya katakan bapak ini Presiden Infrastruktur. Pak Jokowi ini Bapak Infrastruktur," ujarnya kala itu.
Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, itu menilai Presiden Jokowi berhasil membangun Indonesia tak hanya dari Jawa, tetapi juga dari tengah hingga timur. Karena itulah sanjungan itu tepat diberikan kepada Jokowi.
"Kita semua menikmati keberhasilan pembangunan infrastruktur bukan hanya di Jawa atau Indonesia Barat tapi juga Indonesia Tengah dan Timur," ucap Kiai Said.
Sementara itu usulan terbaru datang dari Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Dia menyarankan Presiden Jokowi mengejar julukan 'Bapak Rekonsiliasi' supaya bisa dikenang rakyat Indonesia. Usulannya ini berangkat dari kekhawatirannya atas kondisi Indonesia yang menurutnya masih terpecah di arus bawah.
"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput, itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi," kata Fahri kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).
Bahkan, menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, kalau bisa sebelum masa jabatannya habis, Jokowi bisa menyatukan kembali negara Indonesia yang masih terpecah di arus bawah tersebut. Karena, capaian-capaian fisik yang diraih Jokowi bisa hilang kalau Indonesia tidak berhasil berekonsiliasi.
"Karena itu, saya menyarankan agar Pak Jokowi kejar julukan Bapak Rekonsiliasi. Saya khawatir semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," sarannya.
Fahri menyampaikan, jika Jokowi berhasil merekonsiliasi rakyat, maka kesuksesan Jokowi lainnya akan mengikuti. Karena faktanya hari ini, orang Indonesia sangat sensitif terhadap berbagai isu.
"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," tandas politisi asal Nusa Tenggara Barat atau NTB ini. [rsy]