Melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim bertanggung jawab atas aksi pembantaian tersebut.
Bahkan, mereka menyebarkan rilis disertai foto-foto korban di media sosial sebagai bentuk pengakuan atas aksi kekerasan itu.
Baca Juga:
Jumlah Korban Bertambah, Kelompok Separatis Papua Klaim Bunuh 17 Pendulang Emas
Dalam pernyataannya, TPNPB menyebut bahwa mereka membunuh 11 pendulang karena menduga para korban merupakan mata-mata TNI yang menyamar.
Namun demikian, hingga kini jumlah pasti korban masih belum dapat dipastikan. Brigjen Faizal menjelaskan bahwa pada Kamis (10/4/2025), pihaknya baru berhasil mengevakuasi dua jenazah dari lokasi pembantaian pertama.
“Kedua jenazah itu sudah tiba di Rumah Sakit Dekai. Tapi identitasnya masih belum terverifikasi karena baru masuk proses identifikasi dan visum,” katanya.
Baca Juga:
KKB di Yahukimo Sandera Kepala Dusun dan Istri Usai Bantai 11 Pendulang Emas
Dari informasi yang dihimpun berdasarkan kesaksian korban selamat, disebutkan bahwa terdapat tiga titik lokasi pembantaian.
Namun, aparat gabungan baru berhasil mengamankan dan menjangkau lokasi pertama.
“Informasinya, di lokasi itu ada tiga jenazah. Tapi karena cuaca memburuk, kami hanya bisa mengevakuasi dua jenazah terlebih dahulu. Jenazah ketiga kemungkinan baru bisa kami ambil besok,” jelas Faizal.