WahanaNews.co | Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengamankan posisi untuk tidak berada pada oposisi pemerintah.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, menjadi oposisi bukanlah hal yang mudah.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Memang terus terang, saya juga enggak akan memilih jadi oposisi, agak gawat hari-hari ini," kata Cak Imin di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022) malam.
Mulanya, Cak Imin menyebut fenomena polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat bukan dampak pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Ia menilai fenomena itu adalah eskpresi dari para oposisi yang tidak memiliki tempat di dalam pemerintahan.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
"Awalnya saya memandang (polarisasi) itu residu, tapi hari ini saya renung-renungkan ternyata bukan residu pemilu. Itu oposisi yang tidak punya tempat. Hanya itu," ujarnya
Cak Imin pun melihat oposisi yang dianggap tidak memiliki tempat ini memiliki kecenderungan kritik yang keras di mana-mana.
Wakil Ketua DPR ini juga mengungkapkan ketegangan pasca Pilpres 2019 sebenarnya sudah berlalu ketika Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memutuskan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Karena itu tinggal persepsi kita, persepsi kita melihat residu itu," ucapnya.
Ia pun memandang saat ini tak perlu lagi melihat perbedaan pendapat sebagai polarisasi atau residu dari Pilpres 2019. Namun, hal itu sebagai bagian dari kritik yang sehat terhadap pemerintah.
"Kita buka wawasan politik kita bahwa oposisi dan kritik itu penting. Untuk apa? Agar kita waspada dan penuh kemampuan untuk mengatasi keadaan menjadi lebih baik lagi di masyarakat," tegasnya. [rsy]