WahanaNews.co | Jabatan Jaksa berinisial Y di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, dicopot untuk sementara usai diduga melakukan pemerasan terhadap keluarga tersangka tindak pidana narkoba.
Jaksa Agung RI Sanitiar Burhanuddin memerintahkan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk memeriksa secara objektif jaksa Y tersebut.
Baca Juga:
Tak Beri Contoh yang Baik, Hukuman SYL Diperberat Jadi 12 Tahun Penjara
"Terhadap oknum dimaksud sudah dilakukan pencopotan jabatan Jaksanya sementara, dan ditarik ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk dilakukan pemeriksaan pengawasan," kata Burhanuddin dalam keterangannya, dikutip Senin (15/5/2023).
Burhanuddin mengatakan apabila terbukti melakukan tindak pidana, maka sesuai aturan jaksa Y akan diproses hukum dan diberikan hukuman yang setimpal.
Orang nomor satu di Kejaksaan RI itu mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar tidak main-main dengan penanganan perkara apapun, termasuk melakukan perbuatan tercela yang dapat mencoreng citra Kejaksaan.
Baca Juga:
Pengakuan Tahanan KPK, Jika Tak Setor Pungli Dilarang Salat Jumat
"Saya akan tidak tegas sejauh kesalahan yang Anda perbuat. Tidak ada tempat bagi jaksa untuk menyelewengkan jabatan jaksanya," katanya.
Burhanuddin juga menyampaikan arahan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan jajarannya agar melakukan pemeriksaan secara objektif. Dia mewanti-wanti tidak ada yang ditutupi dalam pemeriksaan tersebut.
"Apabila ada temuan, segera sampaikan kepada media dan publik," katanya.
Ia juga meminta Kajati Sumatera Utara mengambil tindakan cepat memeriksa semua saksi yang terlibat.
"Tidak ada toleransi bagi aparat penegak hukum dalam hal ini jaksa untuk melakukan penyimpangan. Segera laporkan kepada pimpinan hasilnya secara berjenjang," kata Burhanuddin.
Kasus jaksa memeras keluarga tersangka tindak pidana narkoba di Kabupaten Batu Bara viral di media sosial. Video itu diambil pihak keluarga tersangka secara diam-diam.
Melansir CNN Indonesia, dalam video yang beredar terlihat oknum jaksa yang diduga melakukan pemerasan. Kemudian terdengar suara pihak keluarga yang menyebut sudah menyerahkan uang Rp5 juta untuk keempat kalinya.
"Ini adanya Rp5 juta. Pertama sama ibu Rp20 juta, udah itu tambah Rp5 juta, tambah Rp 5 juta lagi sudah 30," kata suara dalam video tersebut. [eta]