WAHANANEWS.CO, Nabire - Dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terlibat dalam pembunuhan Josep Agus Lepa tewas ditembak saat melawan petugas saat hendak ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz-2025.
Insiden terjadi di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Jumat (16/5/2025).
Baca Juga:
Tinjau Lokasi Pembangunan Pusat Pemerintahan Provinsi Papua Tengah, Wamendagri Tegaskan Komitmen Pemerintah Soal Pembangunan Papua
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa dua pelaku, Ham Dumupa (25) dan Amoye Pigai alias Martinus Pigai, diduga kuat terlibat langsung dalam aksi pembunuhan terhadap Josep Agus Lepa di Perumahan Pemda Kabupaten Dogiyai.
“Ketika hendak ditangkap, kedua pelaku melakukan perlawanan dengan menyerang anggota menggunakan parang,” ujar Faizal, Sabtu (17/5/2025).
Meski telah diberikan tembakan peringatan, keduanya tetap menyerang sehingga aparat melakukan tindakan tegas dan terukur.
Baca Juga:
LP3BH Manokwari Sesalkan Intimidasi 4 Jurnalis oleh Oknum Polisi di Nabire saat Menjalankan Tugas Peliputan
Kedua pelaku mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Nabire.
Dalam pemeriksaan terhadap jenazah, tim medis menemukan kantong plastik berisi 11 butir amunisi kaliber 5,56 mm di saku celana salah satu pelaku.
Aparat juga menyita dua bilah parang, dua telepon genggam (milik korban dan pelaku), satu KTP atas nama Ham Dumupa, dua STNK motor, serta 14 korek api.
“Ham Dumupa diketahui lahir di Bekowa pada 13 Mei 2000 dan beralamat di Kampung Pugatadi II, Distrik Kamu Utara. Sementara Amoye Pigai diduga menggunakan nama alias Martinus Pigai,” jelas Faizal.
Keduanya diduga merupakan bagian dari kelompok KKB XI Odiyai-Dogiyai yang berada di bawah komando Yonatan M. Pigai.
Dari hasil analisis ponsel pelaku, ditemukan sejumlah foto yang menunjukkan mereka tengah memegang senjata api dan berada di markas bersama anggota kelompok bersenjata lainnya.
Korban pembunuhan, Josep Agus Lepa, sebelumnya ditemukan tak bernyawa di dalam rumah milik dr. Daniel Velumangkun, di Perumahan Pemda Dogiyai.
Saat itu, ia diketahui sedang menjaga rumah tersebut. Polisi menduga motif pembunuhan karena pelaku mencurigai korban sebagai anggota intelijen.
“Identitas dan keterlibatan kedua pelaku diperkuat lewat video yang beredar di akun Facebook bernama 'Putuss Pigai', yang memperlihatkan peran mereka dalam pembunuhan tersebut,” ungkap Faizal.
Di sisi lain, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap menjaga situasi keamanan dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya,” tegasnya.
Jenazah kedua pelaku saat ini berada di RSUD Nabire dan menunggu proses penyerahan kepada keluarga.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]