WahanaNews.co | Politisi PDIP, Erwin Moeslimin Singajuru, menanggapi kasus yang menimpa koleganya, Effendi Simbolon.
Ia lega Effendi meminta maaf atas pernyataan tentang TNI seperti gerombolan.
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
“Okelah dia minta maaf, tentu dimaafkan karena bangsa ini bangsa pemaaf," kata Erwin, yang juga pernah menjadi anggota DPR itu, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, lanjut dia, dalam Islam, salah satu ciri-ciri orang takwa itu memaafkan kesalahan orang lain.
"Dia juga jangan mengulangi," katanya lagi.
Baca Juga:
Effendi Simbolon Ketua PSBI Sedunia Berikan Dukungan Kepada JTP-DENS
Erwin menuturkan, untung saja Effendi Simbolon minta maaf secara cepat.
Jika tidak, eskalasi kemarahaan dan kemurkaan prajurit TNI akan semakin tinggi, walaupun dia sebagai Anggota Komisi I DPR.
“Gerombolan itu kata yang sangat tidak tepat, banyak bahasa yang menjunjung tinggi etika, kemukakan secara beradab, jangan terkesan seperti orang tidak terdidik, apalagi terkesan provokator. Justru berbahaya bagi kesatuan bangsa,” katanya.
Dia mengatakan, pernyataan Effendi Simbolon sangat sensitif dan melukai perasaan prajurit TNI.
Ia mengingatkan, jangan karena sebagai wakil rakyat, Effendi Simbolon seenaknya menyampaikan pendapat, apalagi di forum terbuka, seperti yang disampaikan dalam rapat di DPR.
“Itu sensitif," katanya.
Erwin mengakui, DPR punya hak imunitas.
Tapi, bukan bicara seenaknya, dan itu melanggar prinsip moral dalam berkata.
"Menyampaikan pendapat pakailah kosa kata yang baik, apalagi anggota dewan terhormat kalau punya niat baik sampaikan dengan cara-cara baik dan terhormat, kan begitu," katanya.
Sebagai anggota DPR beberapa periode, Erwin menilai Effendi Simbolon seharusnya memberikan contoh teladan bagi anggota DPR lainnya.
Dia harus menyampaikan pendapat dengan cara-cara terhormat.
"Saya marah, tersinggung juga, karena saya keluarga TNI-Polri. Anak saya ada yang di TNI, bapak-anak ada yang di Polri. Jadi saya ikut prihatin dan tidak nyaman, terus terang," turur Erwin, yang juga Stafsus Menko Polhukam ini.
Erwin meminta seluruh anggota DPR melakukan introspeksi diri dan bejalar dari kesalahan Effendi Simbolon dalam menyampaikan pendapat.
Meski memiliki hak imunitas dan hak konstitusional, mereka tidak boleh berbicara asbun alias asal bunyi. [gun]