WahanaNews.co | Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengatakan, sudah saatnya Indonesia meninggalkan politik identitas seperti selama ini.
Demi mencegahnya, dia bahkan mendorong para pemilih partainya untuk memilih Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai Calon Presiden.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
"Saya mendorong pemilih PKS memilih Ganjar, bagus buat saya. Pemilih PDIP memilih saya, misalkan bagus, asalkan ada dasarnya," ujar Mardani, dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Rabu (27/10/2021).
Bahkan, politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Guspardi Gaus, yang turut jadi narasumber pada acara itu, berseloroh ketika Mardani tampil lewat layar virtual dengan mengenakan kostum warna merah, yang identik dengan warna PDI Perjuangan.
Menurut Mardani, memilih tokoh di luar partai tersebut dapat memperkecil potensi timbulnya politik identitas dalam Pilpres 2024.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Sebab, sebuah kelompok tertentu memilih seorang pemimpin memang benar-benar berasal dari kompetensi dan integritasnya, bukan karena dia berasal dari kelompoknya.
"Sebetulnya kalau orang Jawa memilih orang Jawa, dan orang Padang memilih orang Padang misalnya, itu sih sesuatu yang tidak masalah. Tetapi politik identitas yang saya maksudkan ketika kita mulai membuat garis, menimbulkan kebencian, bahkan menghilangkan keadilan," ujar Mardani.
PKS, kata Mardani, memiliki prinsip untuk bekerjasama dengan sosok-sosok yang memiliki integritas.
Tanpa memandang ras, agama, ataupun sukunya.
"Kalau selama punya integritas kita bisa kerja sama, tapi kalau anda tidak punya integritas, kita menolak untuk kerja sama," ujar anggota Komisi II DPR itu.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui melirik sejumlah nama baik dari internal maupun tokoh-tokoh eksternal untuk diusung jadi Capres pada Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, mengatakan, ada sejumlah nama eksternal yang potensial untuk diajak berkoalisi dalam pilpres mendatang.
Nama-nama tersebut sering muncul dalam survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei nasional.
Yandri mengaku, partai berlambang matahari terbit memperhatikan nama-nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Ketua DPR Puan Maharani. [dhn]