WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani membuka kans duet Prabowo- Ganjar.
Menurut dia, dinamika politik saat ini masih berjalan, dan publik pada akhirnya akan tahu dengan siapa Prabowo akan maju.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Akan tetapi, Muzani menyebut saat ini partainya telah memiliki kesepakatan dengan PKB untuk berkoalisi. Termasuk di dalamnya kesepakatan soal capres dan cawapres ditentukan oleh Prabowo dan Cak Imin.
"Untuk memutuskan siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden, keduanya sepakat ditentukan oleh kedua ketua umum, Pak Prabowo sebagai Ketum Gerindra, Pak Muhaimin sebagai Ketum PKB," kata Muzani.
"Sampai sekarang, keduanya belum berunding untuk memutuskan calon presiden apalagi calon wakil presiden," ungkapnya.
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
Dilain pihak, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengancam bakal membentuk poros baru jika Gerindra menggandeng sosok dari luar koalisi untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Cak Imin, sapaan akrabnya mengakui koalisinya dengan Gerindra saat ini masih mandek pada pembahasan soal sosok calon presiden. Kedua partai saat ini belum mengambil keputusan soal capres yang akan diusung.
Di satu sisi katanya, hasil Muktamar memutuskan agar PKB mengusung dirinya di Pilpres. Di lain pihak, Gerindra kata dia juga ngotot memajukan Prabowo. Cak Imin percaya diri bakal membentuk poros baru jika Prabowo sampai berpasangan dengan sosok lain di luar koalisi.
"Saya bikin komposisi lain kalau gitu. Rahasia," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Wacana duet Prabowo dengan sosok lain di luar koalisi sebelumnya disampaikan oleh Wasekjen PKB, Syaiful Huda. Ketua Komisi X DPR itu mewanti-wanti Prabowo bakal berduet dengan Ganjar Pranowo seiring dukungan Presiden Jokowi di beberapa forum terbuka ke keduanya.
Dia meyakini Jokowi bakal mempertimbangkan duet dua sosok potensial itu sebab memiliki angka elektoral yang tinggi di beberapa hasil survei.
"Kalau hari ini misal yang berkembang ada nama Ganjar, Pak Prabowo, kayanya Pak Jokowi masih nimbang-nimbang dua figur ini," kata Huda di kompleks parlemen. [sdy]