"Di
(surat teguran) situ, Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan, maksud kami bukan
seperti itu. Apa maksudnya, karena katanya Sandi harusnya di regu A, tahu-tahu
pergi ke regu B. Tapi bunyinya nggak seperti itu, bahwa sandi melakukan
sesuatu di luar tugasnya. Nggak ada hubungannya. Ini pasti diduga keras,
ada kaitannya dengan urusan Damkar, dugaan kita ya, keras nih. Dan tanggal ini
patut diduga dimundurkan, karena itu kami sudah minta dari penyidik agar ini
dibawa ke laboratorium forensik. Begitu dipalsukan, ini persoalan," jelas
dia.
Lainnya,
dia mengatakan, Sandi menyerahkan barang bukti berupa berkas-berkas, video, dan
rekaman suara intimidasi dari pejabat Dinas Damkar Depok.
Baca Juga:
Bayi Laki-Laki Ditemukan Hidup di Selokan Depok, Lengkap dengan Ari-ari
Razman
tak merinci video dan rekaman suara apa yang diberikan ke penyidik.
"Alat
bukti sudah kita serahkan tadi. Ada video, ada rekaman, ada data-data, ada
bukti tanda tangan, ya. Kemudian ada yang terkait dengan pemotongan honor dan
lain-lain, itu sudah kita serahkan semua dan polisi masuk ke dalam ini,"
ujar Razman.
"Ada
video kesaksian, ada juga rekaman-rekaman suara anak-anak. Maksudnya anak-anak
teman-teman dia, diintimidasi 'eh, kamu jangan ikut ini, kamu begini
hati-hati', itu ada, diancam, kita sudah serahkan. Diancam pecat, dan
lain-lain. Ada video sudah kita serahkan ke penyidik. Rekaman video, rekaman
suara, data tertulis, sudah kita serahkan," jelas dia.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
Sebelumnya,
Sandi yang viral karena aksinya membongkar dugaan korupsi di Damkar Depok
mengaku mendapat intimidasi dan SP dari atasan.
Namun,
Wali Kota Depok, Idris, membantah hal tersebut.
"Tidak
benar, tidak ada intimidasi (ke Sandi)," ujar Idris, di Universitas Islam
Internasional Indonesia (UIII), Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kota Depok, Jawa
Barat, Selasa (20/4/2021).