WahanaNews.co, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak sepakat dengan sebutan 'anak ingusan' yang disematkan ke cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Luhut meminta semua pihak jangan memandang orang dengan sebelah mata.
"Dan calon wakil presiden tuh saya kenal ke saudara Gibran dari sejak muda bagaimana keteguhan hatinya, maka saya tidak setuju waktu disampaikan anak ingusan karena orang tidak berhitung. Sama seperti Pak Jokowi waktu beliau jadi wali kota, orang memandang sebelah mata, kita belajar orang-orang Indonesia jangan pernah memandang sebelah mata orang lain, orang lain tuh punya kemampuan tersembunyi yang tidak terlihat karena dia belum dapat kesempatan," ujar Luhut dalam Instagram pribadinya yang dilihat, Sabtu (3/2/2024).
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
Luhut mengatakan Gibran memiliki rekam jejak yang bagus di Solo. Menurutnya, Gibran akan sama dengan Jokowi yang dulunya hanya Wali Kota Solo hingga saat ini menjadi Presiden RI.
"Saya kenal Mas Gibran ini sebenarnya juga belum lama-lama amat tapi saya lihat sepak terjangnya di Solo sama seperti ayahnya, Pak Jokowi waktu beliau menjadi Wali Kota, saya kenal beliau jadi wali kota, tidak ada orang yang pernah menduga pak jokowi akan sehebat ini. Karena waktu itu orang melihat bahwa Pak Jokowi ini hanya wali kota di Solo, masa iya terus bisa jadi presiden," ucapnya.
Luhut meyakini Gibran akan mengikuti jejak Ayahnya dalam memimpin. Luhut optimistis Gibran mampu.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
"Tapi saya terus terang melihat tidak begitu, karena saya lihat Pak Jokowi punya determenasi yang tinggi, kemudian saya lihat Pak Gibran itu juga menata Solo itu juga luar biasa saya pergi beberapa kali ke Solo, dan saya lihat dia mengikuti jejaknya Pak Jokowi," katanya.
Sosok Prabowo di Mata Luhut
Lebih lanjut, Luhut juga bicara mengenai sosok Prabowo. Dia mengaku kenal Prabowo selama 40 tahun, dan sudah mengetahu kinerja Prabowo seperti apa.
"Dengan Pak Prabowo saya sudah berkenalan mungkin hampir 40 tahun ya, berteman bersama-sama. Kami sama-sama di Kopassus di baret merah, dan saya kenal waktu dia masuk di Kopassus letnan 2, dan saya waktu itu letnan 1, dan tugas operasi di Timtim maupun di beberapa tempat lain yg ditentukan, ada yang tertutup, ada yang terbuka, itu dilakukan dengan baik. Saya katakan bahwa proven itu kalau mungkin bahasa kerennya, ya sudah terbukti lah mampu memanage dalam keadaan susah sekalipun," ungkapnya.
Menko Marves ini juga mengaku mengenal seluruh capres di Pilpres kali ini, sebab Luhut pernah bekerja sama dengan mereka waktu COVID-19. Luhut juga sempat kilas balik mengenai kekalahan Prabowo di Pilpres lalu, dia mengatakan Prabowo seorang yang berjiwa besar. Dia mengaku sempat emosi dengan Prabowo kala itu.
"Waktu dia Pak Prabowo kalah dengan Pak Jokowi ya kami bertempur berdua, dia marah sama saya. Ya tapi saya bilang 'Wo faktanya ya ini kita mau apa' di situlah saya lihat kebesaran jiwanya dia 'ya sudah bang kalau gitu' dia hormati keputusan itu, walaupun tentu dalam beberapa periode tertenu beliau galau juga, ya masuk akal saya," kata Luhut.
Dia juga memuji Prabowo dan Jokowi karena mau saling menerima hingga Prabowo kini menjadi Menteri Pertahanan. Menurut Luhut, tidak ada pemimpin yang berjiwa besar seperti Prabowo dan Jokowi.
"Tapi kemudian dia mau bergabung lagi dengan Pak Jokowi, dan kebesaran jiwa Pak Jokowi juga mau mengambil dia. Di mana kita cari pemimpin seperti begini," kata Luhut.
[Redaktur: Sandy]