WahanaNews.co | Berbagai sumber dan analisa menunjukkan, konflik Suriah tidak terlepas dari arus politik global
yang ingin membangun pipa gas bumi yang akan melintasi negara Suriah dari Qatar
dan Iran ke Eropa.
Untuk
melancarkan rencana tersebut,
diperlukan pengaruh dengan cara melemahkan pemerintahan yang ada dan relatif kuat.
Baca Juga:
Anggota DPRD Sumbar Verry Mulyadi Gelar Reses di Kampung Baru Nan XX Padang
Strategi
yang digunakan adalah menyebar berbagai propaganda ideologi, propaganda anti-pemerintah,
menyulut pertentangan antar-kelompok
masyarakat dengan berbagai sentimen, dan
puncaknya terjadi perang saudara seperti saat
ini.
Indonesia, yang memiliki kekayaan sumber daya alam, jumlah
penduduk yang banyak (265 juta), maupun pengaruhnya di ASEAN, tentu akan menjadikannya memiliki posisi dan peran strategis dalam percaturan
politik global.
Tidak
boleh dinafikan, banyak pihak yang tidak ingin Indonesia menjadi kuat, bersatu, dan berkemajuan.
Baca Juga:
Pasca Disita, KPK Kembalikan 11 Mobil Mewah pada Ketum Pemuda Pancasila
Pertanyaan,
apakah situasi di Suriah sebelum perang dengan situasi
Indonesia saat ini memiliki kemiripan?
Rasanya hal ini perlu dicermati dan diantisipasi oleh semua komponen
bangsa.
Bukankah
saat ini sarat dengan berbagai propaganda pertentangan antar-tokoh dan kelompok, menyebar fitnah, makian, serta kebencian, yang apabila bangsa ini lengah dapat ditunggangi dan
ditumpangi pejuang-pejuang
oportunis dari berbagai negara dan kelompok yang ingin melemahkan bangsa dan
negara Indonesia serta menjadikannya sebagai objek percaturan global?
Sejarah
mencatat bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang dicatat oleh masyarakat
dunia sebagai bangsa yang rukun dan cinta damai.
Oleh
karena itu, Ormas Pemuda Pancasila mengajak seluruh elemen
masyarakat, bangsa, dan
negara, belajar dari konflik Suriah, sekaligus
mewaspadainya,
sehingga kerukunan, kedamaian, terus
bersemayam demi utuhnya persatuan dan kemajuan, sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa dan negara Indonesia terdahulu.
"Sekali
Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang!" PANCASILA ABADI! (Gunung Hutapea, Ketua Bidang Organisasi & Keanggotan MPN Pemuda Pancasila)-dhn