WAHANANEWS.CO, Jakarta - Fraksi Partai Nasdem di DPR RI menegaskan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengusut tuntas dugaan agenda makar yang disebut menyusup di balik gelombang demonstrasi beberapa waktu terakhir.
Ketua Fraksi Nasdem Viktor Bungtilu Laiskodat pada Selasa (2/9/2025) menyampaikan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah tegas dan terukur dalam merespons dinamika sosial yang tengah memanas.
Baca Juga:
Jam Mewah Richard Mille Rp11,7 Miliar Milik Sahroni yang Dijarah Dikembalikan Warga
“Fraksi Partai Nasdem DPR RI menegaskan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto dalam mengusut tuntas dugaan makar yang muncul di balik gelombang demonstrasi,” ujar Viktor dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Viktor, pengusutan dugaan makar itu penting sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan kepastian hukum.
Ia juga menilai pemerintah perlu membentuk tim investigasi independen yang bekerja secara objektif dan terbuka, agar dugaan agenda makar lewat aksi rusuh dalam unjuk rasa benar-benar bisa diungkap.
Baca Juga:
Pimpinan Parpol Nonaktifkan 4 Anggota DPR
“Tanpa meninggalkan ruang bagi spekulasi maupun politisasi,” tegasnya.
Sebelumnya pada Minggu (31/8/2025), Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa rangkaian aksi unjuk rasa di sejumlah daerah sudah mengarah pada tindakan makar dan terorisme.
“Kita tidak dapat pungkiri bahwa sudah mulai kelihatan gejala adanya tindakan-tindakan di luar hukum, bahkan melawan hukum, bahkan ada yang mengarah kepada makar dan terorisme,” kata Prabowo di Istana Merdeka Jakarta seusai rapat dengan pimpinan MPR, DPR, DPD, dan partai politik.
Aksi demonstrasi yang memicu pernyataan itu bermula pada Senin (25/8/2025) ketika massa turun ke jalan menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
Gelombang aksi berlanjut pada Kamis (28/8/2025) diwarnai tragedi meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan yang terlindas mobil Brimob.
Peristiwa tersebut membuat kemarahan publik meluas, terutama di kalangan driver ojol, dan aksi protes menjalar ke berbagai kota seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, hingga Makassar.
Bentrok massa dengan aparat pun pecah di sejumlah lokasi, fasilitas umum dibakar, termasuk halte bus dan kantor kepolisian, bahkan kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya ikut dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]