"Tentu PKS juga ingin kompensasi, apa, misalnya, bisa saja bantuan donasi untuk PKS (dalam bentuk) uang operasional, katakanlah, membantu PKS di pileg," lanjutnya.
Belakangan, PKS memunculkan tiga nama untuk mendampingi Anies, yakni Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Baca Juga:
Dukung Merdeka Belajar, BTN KC Ambon Teken PKS dengan LLDikti dan Sejumlah Perguruan Tinggi Swasta
Namun hingga kini belum ada keputusan siapa yang kelak akan mendampingi Anies, apabila jadi diajukan sebagai capres oleh koalisi ini.
Di sisi lain, Ujang menilai bahwa ketiga partai politik juga masih melihat konstelasi koalisi lawan-lawan politiknya yang sejauh ini, meski telah membentuk beberapa poros, juga masih cair.
"KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) sudah berkoalisi tapi belum ada nama capres-cawapresnya, sama juga dengan KIR (Koalisi Indonesia Raya). Oleh karena itu saya juga melihat bahwa wajar jika Nasdem, PKS, dan Demokrat belum berkoalisi, dan belum mengusulkan nama capres-cawapresnya," jelas Ujang.
Baca Juga:
Diskominfotik Gorontalo Jalin Kerja Sama untuk Pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
"Karena melihat konstruksi kekuatan lawan dulu, karena biasanya semuanya juga main di ujung, atau main di akhir, menjelang pendaftaran di KPU 2023 nanti," lanjutnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.