WahanaNews.co | Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dan DPD se-Indonesia pada Sabtu (4/11) lalu.
Sejumlah nama mentereng dan incumbent bakal bertarung di Dapil Sumut III yang meliputi Kabupaten Asahan, Batubara, Simalungun, Dairi, Pakpak Bharat, Karo dan Langkat.
Baca Juga:
Umat Hindu Bersama Tokoh Nasional Lintas Agama Doakan Presiden Prabowo Sukses Pimpin Indonesia
Kemudian Kota Pematangsiantar, Binjai dan Tanjungbalai.
Sebut saja Djarot Saiful Hidayat dan Dr. Junimart Girsang, S.H., M.H dari PDIP.
Ada juga Dr. Hinca I. P. Panjaitan XIII, S.H., M.H., ACCS dan Jansen Sitindaon, S.H., M.H dari Partai Demokrat, serta dari partai lain.
Baca Juga:
Nikson Silalahi di Podcast Narwastu: Bicara Keteladanan Prabowo dan Keluarga untuk Bangsa
Selain nama-nama di atas, ada pula caleg pendatang baru yaitu St. Nikson Silalahi, ST., M.IKom dari Partai Gerindra nomor urut 2 yang siap bersaing memperebutkan kursi DPR RI di Dapil Sumut III.
Profil Nikson Silalahi
Nikson Silalahi atau yang lebih akrab disapa Bang Niks, saat ini menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira), organisasi sayap Partai Gerindra.
Meski dia anak dari seorang petani, Nikson Silalahi merupakan anak Parongil kampung tulen. Dia penggemar olahraga bola kaki yang kerap dia lakukan sepulang sekolah.
Namun, Nikson yang sekarang menjabat Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Jakarta Pusat itu, mengaku selalu menomorsatukan pekerjaan yang disuruh orangtuanya sepulang sekolah, setelah itu baru bisa bermain bola bersama teman-temannya.
Prestasi akademiknya terbilang cemerlang. Sejak Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), predikat juara umum selalu diraihnya.
Bahkan, kenangnya, sewaktu SMA, penerima beasiswa SMA tingkat nasional dan menjadi juara 2 lomba pidato antar penerima beasiswa dimaksud ketika 54 orang siswa/i terbaik dari 27 Provinsi yang dihadirkan di ibu kota negara pada saat itu.
Nikson sewaktu kecil pada tahun 70-an tidak dipersiapkan oleh orangtuanya menjadi pengusaha, namun, sudah terlihat menonjol di antara teman-teman seumurnya terutama dalam urusan hitung menghitung atau pelajaran yang berbau angka-angka.
Maka setamat dari SMAN 1 Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, dia pun melanjutkan pendidikan ke jurusan Teknik Sipil di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.
Cita-cita menjadi pengusaha tidak ada dalam benaknya waktu itu. Lulus dari USU, dia mulai mengadu keberuntungan di Ibu Kota Metropolitan Jakarta.
Selama 6 bulan, dia pernah menjadi karyawan di salah satu perusahaan konstruksi. Pengalamannya menjadi karyawan membuat pikiran dan semangatnya menjadi dewasa dan berprinsip.
Dia selalu berprinsip, kalau orang lain bisa, saya juga pasti bisa. Kalau bos ku sewaktu saya karyawan bisa, berarti saya juga bisa.
Untuk menambah kemampuannya kelak dalam berbisnis dan berkomunikasi, dia pun melanjutkan pendidikan S-2 Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. Akhirnya, doktrin tadi selalu melekat kuat dalam memori Nikson hingga dewasa.
Berkat doktrin itu pula, Nikson sekarang berhasil membangun bisnis dengan nama NIKS Group, yang merupakan singkatan dari Niat, Iman, Kerja dan Sukses.
Membangun bisnis bukan tidak ada hambatan dia alami. Namun, setelah melewati dan mengatasi kondisi sulit itu, dia mampu mengembangkan sayap NIKS Group.
Kegemarannya dalam membaca buku, mendorongnya membuka perusahaan media yang dikenal dengan Media Niks Group (Sumut Invest, Dairibaru dan Voiceofindonesiaraya).
Dan dalam 4 tahun terakhir ini, dia lebih aktif di kegiatan sosial terutama setelah mendirikan yayasan yang dia dirikan 4 tahun silam yaitu Yayasan Nikson Silalahi Parongil (NSP) yang bergerak di bidang pendidikan, sosial dan keagamaan.
Di Yayasan NSP ini, dia telah mendirikan 3 rumah pintar di 3 kecamatan di Kabupaten Dairi yaitu di Parongil di kampung halamannya di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, lalu di Kecamatan Tanah Pinem dan Silahi Sabungan.
Di rumah pintar ini, dia memberikan les bahasa Inggris gratis kepada anak-anak SMP dan SMA dan khusus untuk anak-anak SD, dia memberikan beasiswa kepada juara-juara SD se-Kecamatan.
Mengapa pendidikan bahasa Inggris? Karena menurutnya, hanya melalui pendidikanlah terutama dalam penguasaan berbahasa Inggris, generasi muda ini kelak dapat memperbaiki harkat dan martabatnya.
Penggemblengan dan bakat Nikson untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya diperoleh dari dunia usaha semata atau melalui dunia pendidikan formal yang dia peroleh.
Namun, di balik itu semua, ternyata Nikson mempunyai kelebihan lain yang mampu ia lakukan guna menunjang perjalanan bisnisnya ke depan. Di antaranya adalah kesukaannya di dunia organisasi.
Nikson adalah pemuda yang menyukai tantangan dan mampu beradaptasi dengan siapapun, dimanapun berada. Dengan bekal itulah maka sejak di bangku sekolah, dia sudah aktif di berbagai perkumpulan dan organisasi.
Di antara pelajaran yang dia dapat dari kegiatan seperti itu menurutnya adalah bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua daripada dirinya, serta mampu membiasakan sikap disiplin dalam kehidupan pribadinya.
Sejak kecil hingga sekarang, dia sudah berjuang dan berhasil membangun bisnis. Bahkan, dibanding dengan kehidupannya waktu kecil yang sangat susah, capaian Nikson dalam berbisnis saat ini, menurutnya sudah sangat luar biasa berkembang.
Kini dia bertekad untuk mengabdi.
"Jadi dalam hidup saya sekarang, saya lebih berpikir bagaimana banyak berbuat kepada negeri ini, terutama ke kampung halaman saya di Parongil atau di Kabupaten Dairi. Saya lebih banyak mengharap bahwa mudah-mudahan beberapa tahun ke depan bisa lebih banyak bekerja untuk bangsa dan negara ini dan agama sehingga manfaatnya bisa dirasakan lagi kepada generasi selanjutnya," ujar Nikson.
Kepada semua tim kerjanya, Nikson selalu mengingatkan filosofi hidup yang dianutnya, yakni bekerja keras, belajar terus menerus dan berdoa. Filosofi ini selalu ditanamkan dan dilakoni dalam setiap detik dan gerak kehidupannya. Itulah kunci utama keberhasilannya mengasah berlian (talenta) dalam dirinya sehingga mencapai sukses, baik dalam membangun usaha, membina keluarga dan berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Dia sangat mengandalkan bekal yang diterima dari orang tuanya waktu kecil, bahwa segala sesuatu yang ingin kita capai adalah kehendak Tuhan, kehendak Allah. Kita hanya boleh bercita-cita, boleh berniat, boleh bekerja keras tapi pada akhirnya keputusan di tangan Tuhan.
Oleh karena itu, dia menyimpulkan, kita bekerja keras, kita belajar terus menerus, kita berdoa supaya lahir keputusannya dari Tuhan. Karena kita hanya sampai pada tingkat berdoa, keputusan ada di tangan Tuhan, bukan ada di tangan kita.
"Kalau sudah Tuhan berkehendak, tidak ada satu orang pun penguni di dunia ini yang dapat menolaknya," ujarnya pada suatu waktu kepada WahanaNews.co.
Atas bekal itu, dia selalu menekankan bahwa di dalam dunia bisnis itu harus berusaha menjadi seorang pebisnis yang baik.
Pertama, landasannya adalah kejujuran, kedua kerja keras, dan ketiga punya keberanian dan percaya diri.
Jadi kalau tidak jujur jangan masuk dunia bisnis, kalau tidak mau kerja keras jangan masuk dan tidak punya keberanian juga jangan masuk. Kenapa? Bisnis itu bagaikan perang yang tiada habis-habisnya.
Nikson terbilang berhasil. Meski hal itu tidak serta-merta langsung membuatnya berpuas diri. Semua butuh perjuangan. Butuh karya nyata.
Kisah perjalanan panjang hidupnya dalam berkarir sebagai pengusaha tentu semuanya tidak lepas dari dukungan moril maupun spirituil keluarga yang menyayanginya. Apalagi dukungan itu diberikan sepenuhnya dari istri tercintanya Esteria Marpaung serta putra-putrinya yaitu Hizkia Jaya dan Gracia.
Karena dukungan itu merupakan bahan bakar hati yang dapat memacu semangat kepala keluarga demi berbakti dan mengabdi untuk masyarakat dan negara. Begitu pun yang terjadi terhadap Nikson.
Dukungan itu terasa lengkap dan sempurna, karena datangnya tidak hanya dari keluarga saja. Tetapi, dukungan itu juga datang dari orangtuanya yang juga menginspirasinya.
Saat ini, selain mengurusi usahanya, Nikson sering terlihat mendampingi adik kandung Ketua Umum Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo melakukan konsolidasi kepada kader-kader Gekira di sejumlah daerah di Indonesia.
Kepada seluruh masyarakat di Dapil Sumut III, Nikson memohon doa dan dukungan penuh dari masyarakat untuk dapat menjadi perwakilan Dapil Sumut III di DPR RI.
[Redaktur: Zahara Sitio]