WahanaNews.co | Suharso Monoarfa, yang saat ini menjabat
Plt Ketua Umum PPP, menuai kritik tajam setelah dirinya menggunakan jet
pribadi untuk mengunjungi sejumlah daerah.
Kritik
datang dari para kader PPP, seperti Nizar Dahlan. Dia pun mempertanyakan asal
usul dana yang digunakan Suharso untuk menyewa pesawat pribadi.
Baca Juga:
Pengamat Semprot Elite yang Usulkan Gibran Dimakzulkan: Seperti Anak Kecil
"Ini
Plt Ketua Umum PPP menyewa pesawat ke Medan dan Aceh urusan partai. Dari mana
uangnya? Harus dijelaskan," ujar Nizar, yang juga anggota Majelis Pakar
PPP, Kamis (29/10/2020).
Diketahui,
Suharso mengunjungi Aceh dan Sumatera Utara untuk konsolidasi internal. Dalam
hal ini, terkait persiapan muktamar partai berlambang Kabah tersebut.
Selaku
calon incumbent, langkah Suharso menggunakan jet pribadi dinilai kurang bijak.
Apalagi banyak masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Diam-diam Temui Megawati, Dasco Ungkap Pesan Penting untuk Pemerintahan Prabowo
"Untuk
menyewa pesawat pribadi tidak murah. Biayanya sangat mahal. Sementara rakyat
lagi menjerit dalam kemiskinan dan kelaparan. Namun, Plt Ketua Umum malah pakai
jet pribadi untuk konsolidasi," tandas Nizar.
Lebih
lanjut, dia mempersoalkan dana yang digunakan Suharso untuk menyewa pesawat
pribadi. Apakah memakai uang partai, dana kementerian, atau dana pribadi.
Menurutnya,
kader dan umat harus mengetahui asal usul dana yang dipakai Suharso.
"Sangat
tidak simpati terhadap penderitaan kader PPP dan masyarakat yang sedang
kesusahan," imbuhnya.
Ketua
Organizing Committee Muktamar PPP, Amir Uskara, menyatakan tidak tahu sumber dana yang digunakan Suharso
untuk menyewa jet pribadi. Dia berdalih hanya mengurus persiapan muktamar.
"Kalau
persoalan calon, saya kira di luar domain saya untuk mengomentari," tutur
Amir.
Akan
tetapi, Amir yakin Suharso tidak menggunakan dana partai. Sebab, dana partai
dipegang oleh Bandara Umum PPP.
Dia pun
berharap muktamar yang berlangsung di Makasar pada 19 Desember akan
menghasilkan Ketua Umum yang dapat mengembalikan kejayaan partai. [qnt]