WahanaNews.co | Sejumlah situasi terbaru muncul di Kabupaten Intan Jaya, Papua, setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat aksi teror dengan memberondongkan tembakan.
Hingga detik ini, situasi Intan Jaya masih dijaga ketat oleh Satgas Nemangkawi.
Baca Juga:
KKB Kembali Beraksi, Rumah Adat Papua Jadi Sasaran
TNI-Polri masih bersiaga melakukan pengamanan.
Sementara itu, pihak KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka atau OPM dikabarkan sedang gencar menyebar berita hoaks terkait aksi teror tersebut.
Diketahui, terjadi baku tembak KKB Papua dan TNI-Polri pada Kamis (18/11/2021), pukul 07.52 waktu setempat.
Baca Juga:
Tangani Kekerasan KKB, Polri Ubah Sandi Operasi Nemangkawi Menjadi Operasi Damai Cartenz
Penembakan teridentifikasi dilakukan KKB dari arah Tower Telkomsel ke arah Polsek Sugapa.
"Terjadi penembakan ke arah Polsek Sugapa oleh KKB, dari arah Tower Telkomsel, sebanyak empat kali rentetan tembakan," ungkap Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, dikutip Minggu (21/11/2021).
Selain itu, ada penembakan dari arah belakang Bank BPD, juga ditujukan ke arah Polsek Sugapa.
Satgas Nemangkawi lalu melakukan penelusuran menggunakan drone, dan terlihat lima orang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang berjalan lalu berkumpul di rumah hijau dekat honai (rumah adat Papua) di bawah Tower Telkomsel Bilogai.
"Petugas lalu melakukan pemeriksaan ke rumah tersebut dan diamankan dua orang, OJ dan NT," kata Ramadhan.
Selain mengamankan dua pemuda tersebut, katanya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel dan laptop.
Menurut Ramadhan, dua pemuda tersebut terlihat dalam pemantauan yang dilakukan menggunakan drone.
Tapi, setelah dilakukan pengamanan dan pelacakan, keduanya tidak terkait dengan KKB Papua.
"Tim Satgas Nemangkawi masih melakukan proses pengejaran pelaku dan kegiatan pengamanan wilayah. Dalam peristiwa kotak tembak tersebut, tidak ada korban jiwa," kata Ramadhan.
Ia menambahkan, usai kontak tembak, Satgas Operasi Nemangkawi dan jajaran TNI-Polri di wilayah Sugapa, Papua, masih memberlakukan siaga pengamanan di markas komando (mako), pengawasan kota, dan pengamanan objek vital, seperti perbankan dan Bandara Bilogai Sugapa.
Sementara itu, klaim adanya korban jiwa di pihak TNI/Polri disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Ia mengatakan, dalam kontak senjatar tersebut, lima anggota TNI/Polri tertembak.
Empat di antaranya disebutkan tewas.
Kontak senjata, kata dia, terjadi di pusat kota Kabupaten Intan Jaya.
Menurutnya, wilayah tersebut merupakan lokasi kantor Polres Intan Jaya dan BPBD.
"Jenazah belum dievakuasi karena kami kuasai Bandara Intan Jaya, dan pihak TPNPB KODAP VIII Intan Jaya belum ada yang korban," ucap Sebby.
Dia mengatakan, penembakan itu dipimpin oleh Komandan Operasi TPNPB Kodap 8 Intan Jaya, Udinus Kogeya, bersama dengan sejumlah pimpinan lain seperti Enos Tipagau, Lucky Matuan, dan Sony Tabuni.
Adapun kawasan Intan Jaya dalam beberapa waktu lalu memang kembali bergejolak lantaran kerap terjadi kontak senjata antara aparat dengan KKB.
Polisi mencatat, ada 5.859 orang yang mengungsi pasca kontak senjata pecah di kawasan Bandara Bilorai, Jumat (29/10/2021) lalu.
KKB Brutal, Situasi Intan Jaya Belum Aman
Situasi Kabupaten Intan Jaya, Papua, belakangan ini masih tak aman karena kebrutalan KKB Papua.
Dikabarkan, seorang warga sipil terluka karena terkena tembakan.
Hal itu dibenarkan oleh Komandan Korem (Danrem) 173/PVB, Brigjen TNI Taufan Gastoro.
Taufan menyebut adanya seorang warga sipil mengalami luka tembak.
"Memang benar, ada seorang wanita, yakni Agustinus Hondali (24 tahun), mengalami luka tembak," kata Brigjen Taufan, seperti dilansir dari Antara, Rabu (10/11/2021).
Dijelaskankannya, penembakan terjadi di jalan atau lokasi yang memang rawan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Namun demikian, Taufan mengatakan bahwa dugaan sementara, korban bukan ditembak, tetapi terkena tembakan.
"Kami masih menelusuri tembakan itu dari pihak mana," imbuhnya.
Adapun korban, lanjut Taufan, sudah langsung dievakuasi oleh anggota agar mendapat penanganan medis.
Untuk diketahui, insiden penembakan di Kabupaten Intan Jaya tidak hanya terjadi kali ini saja.
Diketahui, situasi Intan Jaya saat ini memang masih rawan.
Sering terjadi baku tembak antara KKB Papua dan TNI-Polri.
Sebelumnya, seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tewas dan dua anggota Satgas Nemangkawi terluka dalam kontak senjata di Distrik Sugapa, Jumat (5/11/2021).
Kontak senjata antara TNI-Polri itu dipicu dugaan adanya bantuan logistik untuk KKB Papua di wilayah Intan Jaya.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, menjelaskan, pada Jumat (5/11/2021), pukul 08.38 WIT, personil gabungan memantau di ketinggian dan melihat 10 orang memegang senpi laras panjang dari arah semak pepohonan sekitar Dusun Biulagi ke sekitar Kali Wabu.
Sejam setelahnya, atau pukul 09.55 WIT, personil gabungan TNI-Polri melihat 10 orang yang memegang senjata api laras panjang di sekitar Kali Wabu tersebut ditemui seseorang yang diduga memberikan dorongan logistik.
Pada pukul 11.27 WIT, kata Kamal, terdengar bunyi letusan senjata api laras pendek sebanyak 1 kali dari arah Tower Telkomsel Bilogai.
Sejam setelahnya, personil gabungan melihat kembali pergerakan sekelompok orang membawa 2 pucuk senjata api laras panjang serta dikelilingi sekitar 20 orang di sekitar Dusun Bilulagi.
"Pukul 15.12 WIT, terlihat 1 orang KKB membawa senjata api laras panjang masuk dari arah bawah ke sekitar Klinik Pastoran ST Michael Bilogai, namun tidak dapat dilakukan tindakan oleh Pos 521 karena terdapat mama-mama di sekitar Klinik," ujar Kamal dalam keterangannya, Sabtu (6/11/2021).
Lebih lanjut, kata Kamal, tiba-tiba seorang KKB yang membawa senjata api di sekitar klinik menembak ke arah Pos Satgas Yon Mek 521 dan berlari ke arah sekitar pertigaan TKP Ramli.
Selanjutnya, personel Satgas Yon Mek 521 mengeluarkan tembakan terbidik terhadap 1 orang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang yang muncul di sekitar semak-semak pertigaan Ramli.
"Dari hasil pemantauan melalui teropong bahwa 1 anggota KKB tersebut meninggal dunia," ungkap dia.
Kemudian, personil gabungan yang sedang bersiaga di Polsek Sugapa juga tiba-tiba ditembak KKB dari arah perumahan Sat Pol PP dan Tower Telkomsel sehingga terjadi kontak tembak.
Lalu, personil gabungan TNI-Polri mengerahkan 1 unit mobil double cabin untuk mem-backup kontak tembak di sekitar TKP Ramli.
"Di mana akan merapat ke Polsek Sugapa terlebih dahulu untuk koordinasi, namun saat di tanjakan naik Polsek Sugapa melewati Perumahan Satpol PP, tiba-tiba mendapat tembakan dari arah Perumahan Sat Pol PP yang mengakibatkan 2 personil terkena rekloset," terang dia.
Kamal menambahkan, personil gabungan lalu melakukan pengejaran di sekitar pertigaan TKP Ramli atau jalan masuk komplek Pastoran ST Michael Bilogai.
"Sementara untuk jenazah 1 orang KKB beserta 1 pucuk senpi laras panjang tidak dapat diambil atau diamankan karena mendapat tembakan secara frontal oleh KKB dari arah belakang lapangan bola komplek Pastoran ST Michael Bilogai hingga belakang TKP Ramli," tukas dia.
Akibat insiden kontak tembak itu, satu unit mobil double cabin mengalami pecah kaca belakang.
Selain itu, dua personil mengalami luka karena terkena rekoset.
"Saat ini dua personil yang terkena rekoset telah mendapatkan perawatan medis," kata Kamal, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (6/11/2021).
Namun demikian, Kamal tak menjelaskan lebih lanjut identitas kedua personel yang alami luka akibat insiden kontak tembak tersebut.
Yang jelas, keduanya dibawa ke Mimika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Direncanakan, kedua personil tersebut akan dievakuasi ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," ungkap dia, saat itu.
Di sisi lain, ia menyampaikan, pihaknya telah mengamankan tempat lokasi kontak tembak tersebut.
Sebaliknya, Polri bersama TNI juga akan mengejar terhadap kelompok KKB yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktivitas penerbangan di Bandara Bilorai berjalan lancar," tukasnya. [dhn]