WahanaNews.co | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dituding telah memecah belah koalisi dari Partai Golkar, PAN dan PKB.
Hal tersebut muncul setelah PDIP mengundang ketiga partai tersebut dalam puncak perayaan Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK, Jakarta pada Sabtu (24/6/2023) kemarin.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan alasannya mengundang Golkar, PAN, dan PKB.
Ia menegaskan, tak ada maksud untuk memecah koalisi ketiga parpol itu melainkan karena sebatas silaturahmi politik saja.
Untuk PAN, Djarot berkata PDIP sudah menerima silaturahmi dari Ketua Umum PAN Zulikifli Hasan dan akan melakukan kunjungan balik. Menurutnya, koalisi PAN dengan PDIP tinggal menunggu waktu.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Sementara itu, kata Djarot, PDIP dan Golkar memiliki sejarah kerja sama politik yang panjang. Selain itu, PKB dianggap belum mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden tertentu secara pasti.
"Ndak [pecah koalisi]. Ini kan ada etika politik ya. Tapi yang kita pahami bahwa kayak PKB, PAN, Golkar, itu kan masih belum fix untuk mengusung bakal calon presidennya. Yang sudah fix kan Gerindra ya, Mas Fadli Zon, itu pasti Pak Prabowo, yang tiga ini kan masih belum, sehingga bisa kita ajak kerja sama, toh," ujar Djarot dalam acara Political Show dikutip dari CNNIndonesia TV, Senin (26/6/2023).
Di puncak peringatan Bulan Bung Karno pada Sabtu lalu, elite PKB, Golkar, dan PAN hadir di GBK. Adapun saat ini Golkar dan PAN sebetulnya masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP. Namun, PPP telah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar.
Sementara PKB saat ini bersama Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Gerindra menginginkan Prabowo sebagai calon presiden mereka. [sdy]