WahanaNews.co | Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan riset terbarunya pada Minggu (5/12/2021).
Dalam survei itu ada temuan pendukung Joko Widodo alias Jokowi seperti lebih menyukai memilih Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga:
Indikator Politik: PDIP Juara, Gerindra dan Golkar Bersaing di Posisi 2 dan 3
Dari survei juga diketahui pendukung Jokowi di Pilpres 2019 hanya sedikit yang memilih Sandiaga Uno.
Temuan survei menunjukkan pendukung Jokowi lebih memilih Prabowo dengan angka 26,9 persen.
Lalu, memilih Ganjar sebesar 23,2 persen.
Baca Juga:
Survei Indikator Politik: 69,1% Responden yang Tahu Setuju Putusan MK soal Batas Usia Capres Cawapres
Adapun ke Sandiaga hanya 4,5 persen.
Pengamat komunikasi politik, Cecep Handoko, menganalisa temuan tersebut.
Menurut dia, Sandiaga seperti tak mendapat dukungan dari pemilih Jokowi.
Padahal, Sandiaga saat ini bagian dari kabinet pemerintahan Jokowi.
Menurut dia, mungkin karena Sandiaga belum memiliki rekam jejak keberhasilan di birokrasi pemerintahan.
Saat jabat Wakil Gubernur DKI, Sandi belum terlihat optimal kinerjanya lantaran maju sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
"Setelah kalah di Pilpres 2019, ia justru masuk istana. Rekam jejak seperti itu akan membuat publik merasa tidak ada konsistensi sehingga akan berpengaruh pada elektabilitasnya di 2024 nanti," kata Cecep, Rabu (8/12/2021).
Dia menilai, pemilih Jokowi saat di Pilpres sebelumnya beragam, multikultur, beragam etnis dan cenderung mengedepankan keterbukaan.
Artinya, pemilih Jokowi akan mendukung figur yang sesuai ideologi mereka.
"Pemilih Jokowi pilih yang sesuai dengan ideologi dan kriteria capres mereka. Apalagi, Jokowi pun kasih kebebasan buat menteri-menterinya nyapres, berarti tidak ada kekhususan arahan untuk pilih capres tertentu," jelas Cecep.
Namun, merujuk survei Indikator terkait simulasi pasangan antara Ganjar Pranowo - Erick Thohir mendapat angka 31,1 persen.
Raihan ini lebih tinggi dari simulasi Anies Baswedan - Sandiaga sebesar 30,8 persen.
Menurutnya, kombinasi Ganjar-Erick justru lebih diminati masyarakat.
Peminat ini termasuk pendukung Jokowi.
Dia menganalisa, seandainya Erick-Ganjar disandingkan di Pilpres 2024, kemungkinan akan sangat kuat.
"Erick dan Ganjar menarik karena keduanya punya latar belakang berbeda baik secara primordial maupun profesi. Ganjar politisi tulen sementara Erick seorang enterpreneur sukses," kata Cecep.
Pun, ia meyakini faktor primordial di Pilpres 2024 masih jadi penentu.
Dia mengatakan, kombinasi Ganjar dan Erick juga saling melengkapi.
Kata dia, Ganjar sebagai orang Jawa.
Sementara Erick berasal dari Sumatera.
Dia bilang, dalam urusan Pilpres, elektabilitas juga tergantung duetnya.
Namun, dinamika menuju 2024 masih cair dan belum ada yang pasti.
Menurutnya, dinamika itu bisa saja ada figur berlatarbelakang militer maju nyapres.
"Selain Prabowo ataupun Gatot Nurmatyo, boleh jadi akan ada tokoh lain berlatar belakang militer yang punya kans besar untuk maju Pilpres," tuturnya. [dhn]