Ken mengaku sempat menangani AF saat awal awal terpapar jaringan organisasi ISIS tersebut, bahkan dulu kedua orang tuanya pernah di tendang dan di injak injak saat sholat karena tidak menuruti keinginan AF. Orang tuanya sempat mengungsi karena kerap mendapatkan kekerasan fisik dan ancaman pembunuhan.
“AF dulu sempat membuat surat wasiat dan berniat akan berangkat keluar negeri berjuang bersama jaringannya untuk menegakan daulah Islam, tembok rumahnya juga pernah di cat dan ditulis kalimat tauhid La ila hailallah,” jelas Ken Setiawan.
Baca Juga:
Eks Napiter Dukung Upaya Deradikalisasi Satgas Madago Raya di Poso
Karena perlakuan dan tingkah laku AF semakin memburuk, akhirnya keluarga menghubungi Hotline NII Crisis center melalui Kepala Kesbangpol Purworejo agar membantu menangani AF agar kembali normal.
“Karena nyaris tak ada yang bisa berkomunikasi dengan AF pada saat itu, anaknya emosian, jika uangnya habis dan tidak di ijinkan berangkat keluar negeri pasti minta ke orang tua sambil marah marah dan ngamuk ngamuk,” ungkapnya.
Setelah ditangani Oleh Ken Setiawan, sikap AF mulai berubah lunak, mau berkomunikasi dan minta maaf dengan keluarganya jika apa yang dilakukannya salah.
Baca Juga:
Sisi Kelam AI Diungkap Polisi Inggiris, Untuk Penipuan hingga Pelecehan Seksual
Supaya ada aktifitas kegiatan dan tidak menyendiri lagi, AF dibawa keluarga ke sumatra ikut bekerja beserta paman supaya ada kesibukan baru.
Namun ternyata pemahaman radikalnya setelah beberapa tahun kambuh lagi dan akhirnya terdengar kabar telah ditangkap oleh tim densus 88.
Atas kejadian itu, Ken Setiawan mengajak masyarakat untuk waspada, peduli dengan mengawasi jika ada indikasi yang mencurigakan di lingkungan sekitar.