WahanaNews.co, Jakarta - Partai Golkar menegaskan bahwa pihaknya tak akan mengusung Edy Rahmayadi sebagai calon gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024.
"Kalau itu (soal mengusung Edy Rahmayadi) sudah pasti tidak," kata Sekretaris DPD Golkar Sumut Ilhamsyah di Medan, Senin (25/3/2024).
Baca Juga:
Bela Polisi NTT yang Bongkar Mafia BBM, Inilah Profil Politikus Rahayu Saraswati
Bahkan Ilhamsyah menyebut DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat penugasan kepada Bobby Afif Nasution dan Musa Rajekshah sebagai bakal calon gubernur Sumut.
Menurutnya, Edy Rahmayadi memiliki hubungan buruk dengan partainya. Semasa menjabat Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, eks Ketum PSSI ini tak jarang menyinggung Golkar.
"Kami juga gak ingin melukai hati teman teman kader Golkar yang di bawah. Apa yang dilakukan beliau yang lalu, bagaimana dia melukai nama warna lambang partai sangat menyakitkan kami. Jadi kader kader di bawah juga sangat berpengaruh," ujarnya.
Baca Juga:
Prabowo Umumkan Kabinet Pemerintahan Minggu Malam Usai Dinner dengan Kepala Negara
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck menambahkan dari 33 kabupaten/kota di Sumut, partainya berhasil mengisi 14 kursi Ketua DPRD di 14 kabupaten/kota di Sumut.
"Alhamdulillah kemenangan kita di tingkat pusat, provinsi khususnya di Sumut sangat linier dengan kemenangan Golkar di tingkat kabupaten/kota juga," kata mantan Wakil Gubernur Sumut tersebut, melansir CNN Indonesia, Selasa (26/3/2024).
Ijeck menyatakan bahwa partainya akan mencalonkan kader-kader mereka untuk bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Menurut Ijeck, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah mengeluarkan surat penugasan untuk mencalonkan kandidat pada Pilkada 2024, termasuk di Sumatera Utara.
"Saat sebelum pemilihan legislatif, DPP Partai Golkar telah mengeluarkan surat penugasan untuk calon kepala daerah di seluruh kabupaten, kota, dan provinsi di Indonesia, termasuk Sumut. Nama-nama calon kepala daerah tersebut telah ditentukan," ujarnya.
Namun demikian, kata Ijeck, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumut akan melakukan evaluasi terhadap nama-nama calon kepala daerah tersebut untuk menentukan apakah layak atau tidak untuk diusung pada Pilkada 2024.
"Kami diminta oleh DPP untuk mengevaluasi kinerja para calon kepala daerah tersebut pada saat pemilihan umum sebelumnya, apakah mereka telah memberikan dukungan kepada Partai Golkar atau tidak. Karena saat itu hanya surat penugasan yang dikeluarkan, bukan surat rekomendasi, yang berarti masih dapat berubah," katanya.
Tak beda dengan Gerindra
DPD Gerindra Sumatera Utara mengaku tidak akan memberi dukungan kembali kepada Edy Rahmayadi dalam Pilgub Sumut 2024.
Hal itu disebut imbas langkah eks Gubernur Sumut itu bergabung dengan tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Pada Pilpres 2024 itu, Gerindra mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai capres.
Sekretaris DPD Gerindra Sumut mengatakan berkaca pada Pilpres 2024 lalu ketika Edy dinilai sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang mengkritik Prabowo.
"Tentu ini kami anggap sebagai pengkhianatan, karena Partai Gerindra sudah mengusung Edy Rahmayadi pada Pilgub 2018 yang lalu," tutur Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso, Jumat (22/3/2024)
"Atas dasar itu pula, Partai Gerindra Sumut sama sekali tidak memasukkan nama Pak Edy dalam bursa kandidat yang akan kami dukung. Pasti tidak kita dukung lagi di Pilgub nanti," sambungnya.
Sugiat juga menyatakan bahwa pihaknya telah memulai persiapan dengan menyusun daftar nama-nama yang mungkin akan mendapatkan dukungan, yang akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Keputusan mengenai siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur 2024 akan ditentukan oleh DPP Gerindra.
"Iya, kita sudah mulai menyiapkan nama-nama tersebut yang kemungkinan akan direkomendasikan. Tentang keputusan siapa yang akan diusung, itu akan diputuskan oleh DPP Gerindra," ujarnya.
Sugiat menegaskan bahwa mereka akan mengikuti keputusan yang telah diambil oleh DPP Gerindra mengenai calon yang akan didukung.
Pada satu kesempatan selama kampanye Pilpres 2024, Edy pernah menyatakan dukungannya terhadap AMIN karena keinginan untuk perubahan.
"Makanya sekarang pertanyaan kenapa saya tak ke sana [dukung Prabowo]? Kalau ditanya jawab saya ingin berubah. Yang punya tagline 'berubah' hanya nomor satu," imbuh Edy dalam kegiatan Konsolidasi Pengurus Timnas AMIN Sumut di Kantor DPW Partai NasDem, Medan, Rabu (29/11/2023).
Anies-Imin pada Pilpres 2024 diusung koalisi perubahan yang terdiri atas NasDem, PKB, dan PKS.
Sementara itu, pada Pilgub 2018 lalu, Edy diusung koalisi Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]