WahanaNews.co, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka peluang untuk mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada DKI jika hasil final KPU menyatakan pasangan nomor urut 1 Anies-Cak Imin kalah dalam Pilpres 2024.
"Sangat memungkinkan, sangat memungkinkan. Sekarang kita tunggu dulu hasil pengumuman KPU," kata Ketua DPW PKS DKI Khoirudin di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga:
Prabowo Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Respon Berbagai Parpol
Khoirudin menyebut ia sudah bertemu dengan Anies pada Kamis (14/3/2024) kemarin. PKS sepakat untuk menunggu hasil pengumuman KPU untuk menentukan dan mengumumkan langkah selanjutnya secara resmi.
"Tentang apakah Pak Anies maju lagi jadi Gubernur Jakarta atau tidak. Yang jelas Pak Anies adalah aset buat warga Jakarta, aset untuk umat," kata dia.
Khoirudin pun memastikan partainya tak memaksakan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan diusung wajib kader mereka. Selain itu, pihaknya juga akan membuka diri untuk berkoalisi dengan parpol lain.
Baca Juga:
PKS Jawa Timur Optimistis 70 Persen Pasangan Calon Menang di Pilkada 2024
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim meyakini peluang kerja sama dengan partai di Koalisi Perubahan akan tetap terjalin untuk Pilkada 2024.
Hermawi menyebut koalisi perubahan yang terdiri atas NasDem, PKB, dan PKS memiliki hubungan yang solid pasca Pilpres 2024.
"Kami sungguh-sungguh berusaha untuk terus mempertahankan koalisi ini sampai Pilkada. Kami akan mulai dari DKI," kata Hermawi.
Dalam kesempatan itu, Hermawi juga memuji PKS yang mendapatkan 18 kursi di DPRD DKI Jakarta. PKS menurutnya menjadi parpol dengan kursi di DKI tertinggi dibanding dua parpol di Koalisi Perubahan.
Hermawi pun berharap pertemuan rutin setiap pekan akan dilakukan oleh para parpol di Koalisi Perubahan. Pertemuan itu untuk mematangkan strategi koalisi hingga pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"DPRD DKI ini akan terus melakukan pertemuan dan hanya malam ini saja kita bersama, minggu depan di PKS, di PKB dan seterusnya," ujarnya.
[Redaktur: Sandy]