WahanaNews.co I Polres Padangsidempuan sudah
melakukan penyelidikan, terkait video penganiayaan seorang perempuan, yang
beredar di media sosial (Medsos) sejak Jumat (30/7/2021) dini hari, setelah pihak
keluarga melapor.
Baca Juga:
Hadir di Padangsidempuan, Maxim Tawarkan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi untuk Permudah Aktivitas Masyarakat
Dalam video itu terlihat seorang remaja putri tergeletak di
tanah. Ditampilkan juga seorang perempuan muda berhijab hitam yang diduga
menganiaya korban.
Korban tergeletak di tanah, lalu diinjak-injak dan
ditendang.
Baca Juga:
Video Viral Penganiayaan Warga Sipil Asli Papua oleh Oknum TNI, Pangdam Cenderawasih Minta Maaf
Meski korban sudah tidak berdaya, dan menangis tersedu-sedu,
pelaku tetap saja menganiaya korban sembari mengeluarkan kata-kata kotor.
Dalam video itu terlihat banyak remaja yang hanya menonton.
"Bagi siapapun yang melihat anak ini, mohon bantuan nya
yah... biar masalah nya cepat selesai, anak ini telah melakukan kekerasan fisik
dan sudah di laporkan ke pihak berwenang, ini korban adikku sendiri kami dari
pihak keluarga tidak terima keluarga kami di perlakukan dengan kasar, mohon
bantu up nya yah," tulis pemilik akun Rafa Alamsyah Ritonga yang
mengunggah video, pada Jumat dinihari.
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihatini mengatakan,
pihak keluarga korban telah melapor ke polisi.
"Laporan ini sudah diterima, ini sedang melakukan
penyelidikan, kita tindaklanjuti," pungkasnya.
Diketahui, remaja putri berinisial N (15) menjadi korban penganiayaan
temannya di Padangsidimpuan,
Kakak korban bernama Sariani (28) mengaku, peristiwa terjadi
pada Rabu (28/7/2021). Korban yang putus sekolah disebut didatangi dua teman
perempuannya.
"Dia (korban) dijemput dari rumah sama dua orang
kawannya, alasan diajak main," katanya, kepada SuaraSumut.id, Jumat
(30/7/2021).
Sesampainya di lokasi ternyata sudah ramai remaja sepantaran
korban. Tak lama berselang diduga pelaku yang juga masih remaja datang dan
menganiaya korban hingga jatuh terkapar.
"Sampai kesakitan dia pulang-pulang," jelasnya.
Mirisnya, kata Sariani,
motif penganiayaan dipicu persoalan sepele, yakni gegara cowok.
"Penyebabnya dia (korban) dianiaya biasa bang,
gara-gara cowok, dituduh merebut cowok (pelaku). Sampai segitunya menghajar
adik saya," kata Sariani.
Pihak keluarga yang tidak terima lalu membuat laporan ke
Polres Padangsidimpuan.
"Kami menempuh proses hukum, biar tidak
kejadian serupa tidak terulang terhadap anak perempuan lainnya,"
pungkasnya. (tum)