WahanaNews.co, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengundang mantan politikus PDIP, Maruarar Sirait, untuk bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Ajakan itu disampaikan Prabowo di hadapan masyarakat yang tergabung dalam komunitas relawan 'Sahabat Bang Ara' dalam acara Sehat Bersama untuk Indonesia Maju, di Majalengka, Jawa Barat, Minggu (21/01/24). Ara, sapaan akrab Maruarar, hadir dalam acara itu.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
"Saya juga akan minta kesediaan Bung Ara untuk masuk Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis.
"Dia belum menyatakan bersedia tapi saya sudah daulat dia. Harus terima. Jangan keras-keras jabat tangannya. Ini orang Batak keras banget (jabat tangan)," ucap Prabowo berkelakar.
Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi jika menang dalam Pilpres 2024.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
"Saya akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kemakmuran rakyat. Negara kita sangat kaya, karena itu saya akan melanjutkan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi dan kami akan sempurnakan, akan kami tambah, akan kami perbaiki," katanya.
Prabowo mengaku tidak ingin ada rakyat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan. Ia bertekad untuk mengelola kekayaan Indonesia dengan kebijakan hilirisasi industri.
"Dengan segala kebaikan yang diberikan, saya bertekad, sisa hidup saya untuk rakyat Indonesia," ujarnya.
Selain melanjutkan program Jokowi, Prabowo beserta tim juga telah menyiapkan program pro rakyat lainnya, seperti program makan siang dan susu gratis.
"Langkah saya pertama, manakala saya menerima mandat adalah memberi makan bergizi untuk anak-anak Indonesia," kata Prabowo.
Sementara itu, Ara mengungkap alasan mendukung Prabowo-Gibran. Ia menyinggung rivalitas Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 dan 2019.
Namun, selepas kontestasi Pilpres 2019, Jokowi mengajak Prabowo untuk membantunya di dalam pemerintahan. Menurutnya, dua tokoh tersebut memberi contoh rivalitas tidak lebih besar dibanding kepentingan bangsa.
"Pak Jokowi dengan rendah hati minta Pak Prabowo membantu di dalam pemerintahan. Dan Pak Prabowo yang bertarung keras dua kali, walaupun pendukung Pak Prabowo ada yang tidak suka, menganggap Pak Prabowo menjadi pengkhianat karena bergabung dengan lawannya," kata Ara.
[Redaktur: Sandy]