WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjatuhkan sanksi pada Ade Armando lantaran telah membuat gaduh dan mencela partai politik lain.
"Untuk sementara kita minta Bang Ade Armando mentraktir kita di DPP, itu sanksi pertama. Ya, jangan sampai ada sanksi ke dua," ungkap Kaesang di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Sanksi tersebut merupakan langkah pendisiplinan dari PSI. Selain Ade Armando, sejumlah kader PSI lain juga dikenakan pendisiplinan.
"Sudah kami disiplinkan, sudah kami ingatkan di setiap meeting mingguan kita berpolitik yang gembira, sopan dan santuy," tutur Kaesang, mengutip CNN Indonesia.
Mendapat sanksi itu pun, Ade Armando 'nurut'. Dalam unggahan video di akun X-nya, Ade menyatakan dirinya patuh karena ia hanyalah anggota, sementara Kaesang adalah ketum yang dibekingi oleh presiden.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
"Pertama, Mas Kaesang itu Ketua Umum PSI saya cuma anggota saya nurut lah," kata Ade melalui unggahan video di akun X-nya @adearmando61, Jumat (6/10/2023).
"Kedua, di belakang mas Kaesang itu ada Presiden Jokowi yang sangat pintar, jadi saya duga teguran itu juga datang dari Pak Jokowi," imbuhnya.
Selain itu, Ade juga mengaku patuh atas sanksi yang diberikan Kaesang karena ia menilai masukan yang diberikannya masuk akal. Terlebih, kata dia, masukan Kaesang itu sesuai dengan pendekatan yang dilakukan Jokowi dalam berpolitik dan diklaim berhasil.
"Saya memang sebenarnya frontal tapi saya harus akui dong Pak Jokowi sudah sukses menerapkan politik gaya Solo selama lebih dari 10 tahun. Jadi ya wajar kalau saya mengikuti resep yang terbukti kemanjurannya," ucap Ade.
Lebih lanjut, Ade mengaku bakal lebih kalem dalam berpolitik sesuai dengan arahan Kaesang karena PSI kini disebut telah lebih kuat dari sebelumnya.
"Kemarin-kemarin itu kan saya berantem gara-gara saya merasa diinjak-injak mereka yang membenci PSI. Sekarang saya merasa PSI sudah kuat jadi buat apa juga berantem," ucapnya.
Sebelumnya, PSI dan PDIP sempat saling sindir usai Ade Armando mengaku mendapat info bahwa bakal calon presiden Ganjar Pranowo telah meneken kontrak politik dengan PDIP.
Salah satu poin kontrak yang disebut oleh Ade adalah jika Ganjar terpilih jadi presiden, maka jajaran kabinetnya akan ditentukan oleh PDIP.
Ade meminta kabar itu untuk segera diklarifikasi. Omongan Ade itu pun mendapatkan respons dari Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Said menyebut PSI merupakan partai kecil pengganggu yang tengah mencari perhatian publik dengan mengusik PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019.
Tak tinggal diam, Ade pun kembali menyentil PDIP dengan menyebut popularitas Ganjar selama ini bukan lah peran PDIP, melainkan relawan.
Pada Kamis (5/10/2023), Kaesang telah meminta maaf kepada Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, atas perilaku beberapa anggota PSI yang disebut-sebut pernah mencela PDIP.
Dia menyampaikan permintaan maaf ini dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar dua jam dengan Puan di Ombe Koffie, Menteng, Jakarta Pusat.
"Saya juga telah meminta maaf kepada teman-teman PSI yang, pada masa lalu, diketahui telah mengkritik atau merendahkan PDIP. Saya, atas nama PSI, meminta maaf kepada Mbak Puan secara langsung dan kepada anggota PDIP lainnya," kata Kaesang.
Pada kesempatan yang sama, Puan menyambut baik permintaan maaf Kaesang. Dia menekankan bahwa politik di Indonesia harus dibangun berdasarkan etika.
Dia juga menyebutkan bahwa dalam politik, perbedaan dalam kepentingan dan kebijakan adalah hal yang lumrah.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]