"Pembajakan tidak hanya berdampak pada pencurian film dan konten lainnya. Dampak sebenarnya terjadi di belakang layar dan mengakibatkan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film, buku, dan perangkat lunak yang kita gunakan dan nikmati kehilangan pendapatan," tambahnya.
Pembajakan menimbulkan masalah keamanan secara internal di organisasi dan sebagai vektor potensi serangan lain yang harus dicegah agar tidak terjadi pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) penting.
Baca Juga:
Film “Mencuri Raden Saleh” Dibajak, Produser Lapor Polisi
"Seperti yang ditekankan oleh kemitraan kami dengan Akamai dalam laporan ini, bekerja sama untuk memahami secara mendalam tren terbaru dalam ekosistem pembajakan yang selalu berubah adalah kunci untuk membentuk strategi anti-pembajakan yang efektif, sebagai ganti upaya memberantas pembajakan secara tersegmentasi," ujar James Mason, CTO Muso, dalam keterangan yang sama.
Selain permintaan akan materi bajakan yang tidak ada habisnya, laporan ini mengungkapkan beberapa informasi lainnya yang perlu diperhatikan, termasuk:
Jumlah kunjungan total sebanyak 132 miliar ke situs web pembajakan terhitung antara Januari 2021 dan September 2021.
Baca Juga:
Ini Ciri-ciri WA Sedang Disadap dan Dibajak
Industri dengan konten yang paling banyak dibajak adalah televisi (64 miliar kunjungan total), penerbitan (30 miliar kunjungan total), film (14,5 miliar kunjungan total), musik (10,8 miliar kunjungan total), yang mencakup game video dan perangkat lunak PC modern (8,9 miliar kunjungan total).
Secara global, Amerika Serikat (13,5 miliar), disusul dengan Rusia (7,2 miliar), India (6,5 miliar), Tiongkok (5,9 miliar), dan Brasil (4,5 miliar) adalah lima negara dengan angka kunjungan ke situs web pembajakan terbanyak tahun lalu. [bay]