WahanaNews.co, Jakarta - Pada Sabtu (6/4/2024), ribuan warga Israel melakukan demonstrasi menentang Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang bertepatan dengan setengah tahun perang di Gaza.
Pihak penyelenggara menyatakan sekitar 100.000 orang berkumpul di persimpangan jalan Tel Aviv yang dikenal sebagai "Lapangan Demokrasi" sejak digelarnya protes massal terhadap reformasi peradilan yang kontroversial pada tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Serangan Udara Israel di Gaza Makin Brutal, Korban Sipil dan Jurnalis Berjatuhan
Dengan memekikkan slogan "pemilu sekarang", para demonstran menuntut pengunduran diri Netanyahu.
Aksi protes juga terjadi di kota-kota lain, di mana pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, turut serta dalam demonstrasi di Kfar Saba sebelum berangkat ke Washington untuk melakukan pembicaraan.
"Mereka (Pemerintahan Israel) tidak belajar apapun, mereka tidak berubah. Sampai kita mengirim mereka pulang, mereka tidak akan memberi negara ini kesempatan untuk maju," katanya dalam unjuk rasa tersebut, melansir AFP.
Baca Juga:
Pernyataan Kontroversial! Dubes Israel Sarankan Eksekusi Anak Palestina
Media Israel melaporkan adanya bentrokan antara demonstran dan polisi selama unjuk rasa di Tel Aviv. Setelah beberapa waktu, polisi mengumumkan bahwa seorang demonstran telah ditangkap.
Kemudian, para demonstran di Tel Aviv bergabung dengan keluarga sandera Gaza dan para pendukung mereka.
Sebelumnya, militer Israel mengklaim bahwa tentaranya menemukan mayat seorang sandera yang diculik oleh Hamas selama serangan pada 7 Oktober, dan kemudian tewas dalam penahanan di Jalur Gaza.