WahanaNews.co | Pengacara Hotman Paris mengaku heran pihak Pesantren Modern Darussalam Gontor tak lapor polisi usai mengetahui adanya penganiayaan yang menewaskan salah seorang santri.
Pihak Gontor hanya mengeluarkan pelaku dan mengembalikan kepada orang tua pelaku.
Baca Juga:
Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Santri Gontor, Pelaku Merupakan Kakak Kelas Korban
"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan Pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan. Kenapa tidak lapor Polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orang tua," tulis Hotman dalam akun instagramnya, dikutip dari detikcom, Selasa (6/9/2022).
Menurut Hotman, seharusnya pihak Gontor segera melapor kepada polisi.
Sehingga polisi pun bisa menindaklanjuti kasus tersebut.
Baca Juga:
Gontor Tawari Adik Albar Mahdi Beasiswa, Ibunda Jawab Begini
"Harusnya antar ke polisi! Agar Polres Ponorogo hubungin sahabat keluarga korban di @eenwierono 0813 6702 0000," katanya.
Diketahui, wanita asal Palembang, Sumatera Selatan, Soimah mengadukan soal anaknya yang tewas di Pesantren Gontor ke pengacara kondang Hotman Paris.
Soimah mengadu dengan harapan agar mendapatkan bantuan dari Hotman untuk mengungkap kasus tewasnya anaknya itu.
"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1 Pak, yang di Jawa Timur," ujar Soimah sambil menangis duduk di samping Hotman Paris di Palembang, Minggu (4/9/2022).
Gontor Minta Maaf dan Akui Ada Penganiayaan
Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, buka suara soal meninggalnya santri berinisial AM asal Palembang, Sumatera Selatan.
Pihak Ponpes Gontor mengakui ada dugaan penganiayaan.
"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," kata juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Ada tiga poin yang disampaikan pihak Ponpes Gontor. Pertama, keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.
Pihak Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.
"Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," tuturnya. [rsy]