WahanaNews.co | Pendiri Lembaga Survei Kedai
Kopi, Hendri Satrio, menilai, PDIP akan
sulit menempatkan orang di luar trah Soekarno sebagai Ketua Umum.
Hal ini tak lepas dari sejarah pendiri partai,
Megawati Soekarnoputri, selaku anak kandung Soekarno.
Baca Juga:
Kesehatan Kim Jong-Un Dikabarkan Turun, Korut Ambil Langkah Ini
"Siapapun pengganti Bu Mega,
trahnya ada dua, trah Soekarno dan non-Soekarno, itu akan jadi menarik jika
PDIP bisa menempatkan orang non trah-Soekarno sebagai ketum parpol," kata
Hendri di YouTube MNC Trijaya FM, Sabtu (27/3/2021).
"Tapi kalau kita lihat
sejarahnya, itu mungkin akan sulit membentuk non trah Soekarno,"
sambungnya.
Ia juga mengatakan, kader partai pun sulit mencapai jabatan Ketua Umum PDIP.
Baca Juga:
Yusril Ihza Mahendra Bicara Suksesi di Partai Bulan Bintang
Sebab, untuk
menjadi Ketum PDIP, anggota harus berhadapan dengan anak-anak Megawati yang
mungkin bakal ditunjuk sebagai pemimpin partai.
Hendra mengatakan, ada tiga nama anak
Megawati yang mungkin akan menggantikannya duduk di kursi pemimpin partai
berlogo banteng merah tersebut.
Mereka adalah Rizky Pratama, Prananda
Prabowo, dan Puan Maharani.
Hendri melihat, hanya ada
dua nama kuat, yakni Prananda Prabowo dan Puan
Maharani.
"Kalau dikerucutkan dari tiga
nama itu, ya Prananda Prabowo atau Puan Maharani," katanya.
Sementara untuk mencegah terjadinya
gesekan di tubuh PDIP, Hendri menyarankan agar Megawati segera menunjuk siapa
pengganti dirinya.
"Akan sangat baik kalau Bu Mega
saat ini yang sedang dalam keadaan sehat, menunjuk siapa penggantinya supaya
tidak ada gesekan di PDIP," tuturnya.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri
kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan untuk masa periode
2019-2024.
Megawati telah kesekian kalinya
menjabat sebagai Ketua Umum sejak
PDIP berdiri pada 1999 silam.
Pengukuhan Megawati sebagai Ketum PDIP selanjutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di
Denpasar, Bali, Agustus 2019 lalu. [qnt]