WahanaNews.co, Jakarta - Rahmat Hidayat Pulungan, aktivis 1998, mengkritik keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang baru-baru ini memutuskan untuk mundur dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, agar dapat ikut kampanye mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Rahmat menganggap tindakan Ahok sebagai sikap yang tidak amanah.
Baca Juga:
Veronica Tan di Kabinet Merah Putih, Prabowo Titipkan Misi Besar untuk Anak dan Perempuan
Menurut Rahmat, Ahok seharusnya sudah mundur sejak awal jika merasa tidak cocok atau tidak sejalan dengan pemerintah, terutama sejak pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Pernyataan ini disampaikan Rahmat kepada wartawan pada Jumat (2/2/2024).
Rahmat juga mencatat bahwa ia heran dengan timing pengunduran diri Ahok sebagai Komut PT Pertamina, yang diambil menjelang pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada 14 Februari mendatang.
Baca Juga:
Jika Diusung PDIP di Pilgub Jakarta 2024, Ahok Siap Menangkan Anies Baswedan
"Masa mundur sudah 4 bulan proses kampanye. Mundurnya pas akhir bulan lagi, setelah gajian. Kritik orang nggak punya etika, lah dia sendiri sama saja kok," katanya, melansir Detik.
Dia menilai keputusan Ahok mundur dari Komut Pertamina tidak lebih dari manuver receh. Menurutnya, Ahok idealnya menyelesaikan tugasnya sebagai Komut Pertamina sampai selesai.
"Mundurnya Ahok menjelang pemilihan itu malah membenarkan persepsi masyarakat selama ini bahwa Ahok itu lebih sering buat gaduh, manuver receh, dan cari sensasi," ujar Rahmat.