Menurutnya, saat itu, surat dimaksudkan diberikan kepada AHY. Setelah dibaca, surat disebut disimpan oleh utusan Anies di Tim 8, Sudirman Said. Begitu juga jika ada balasan dari AHY.
"Janji ditunjukkan kepada Pak AHY, dibaca, sesudah itu dibawa lagi, dan disimpan oleh Pak Sudirman, dan bila ada tulisan balasan dari Pak AHY, maka itu pun hanya saya baca dan dititipkan lagi ke Pak Sudirman," katanya.
Baca Juga:
Kongres VI Partai Demokrat Putuskan AHY Kembali Jadi Ketua Umum
Berdasar hal itu, menurutnya surat tersebut bukan suatu surat yang untuk dipertontonkan. Anies mengaku heran ketika ada foto surat tersebut yang belakangan tersebar.
"Jadi ini bukan sebuah surat yang untuk dipertontonkan. Kenapa? Karena ini untuk menyampaikan yang dikerjakan oleh utusan Demokrat sudah dilaksanakan dan ini memang benar. Jadi saya menulis kemudian, untuk menyampaikan harapan apakah berkenan untuk jadi pendamping," katanya.
"Tidak ada pemotretan, karena itu kami juga heran, kok bisa ada fotonya, karena setahu kita tidak pernah ada pemotretan Pak Sudirman atau yang lain," imbuh Anies.
Baca Juga:
Kongres VI Partai Demokrat, AHY Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum
Sebelumnya, Partai Demokrat telah memutuskan untuk mencabut dukungan kepada Anies dan memilih untuk keluar dari KPP.
Keputusan tersebut diambil setelah Anies memutuskan untuk berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden potensial.
Partai Demokrat merasa kecewa karena merasa telah dikhianati. Ini karena sebelumnya, Anies dan Partai NasDem telah menandatangani perjanjian bersama dengan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS. Namun, Anies dan Partai NasDem justru memulai kerja sama baru.