WahanaNews.co | Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB Syaiful Huda membocorkan isi pembicaraan dengan DPP Partai NasDem yang menggarisbawahi soal politik yang dinamis.
"Saya garisbawahi apa yang disampaikan Pak Ali, bahwa politik kami dinamis. Kalau yang saya tangkap itu tadi dari Pak Ali, 'Politik kita dinamis, walaupun kami (NasDem) sedang bareng-bareng sama Demokrat dan PKS', tadi disampaikan begitu," kata Huda usai menerima kunjungan anggota DPP Partai NasDem yang dipimpin Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali di Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, melansir dari Antara, Kamis, (26 Januari 2023).
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
Sebagaimana politik yang dinamis, Huda menilai kunjungan DPP Partai NasDem ke Sekber Gerindra-PKB sah-sah saja dilakukan. Hal itu mengingat Partai NasDem belum juga mendeklarasikan koalisi secara resmi bersama Partai Demokrat dan PKS.
"Kita tahu sampai hari ini NasDem belum membikin koalisi. Kalau belum bangun koalisi, bisa saja dia koalisi dengan partai yang sudah bangun koalisi, termasuk PKB-Gerindra," imbuhnya.
Terkait politik yang dinamis, lanjutnya, hal itu juga berarti membuka peluang pula bagi Partai NasDem untuk bergabung atau berpisah dengan koalisi yang masih dijajakinya, yakni bersama Partai Demokrat dan PKS.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Bahwa politik kami dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi yang sekarang ada, itu sangat memungkinkan," ucapnya.
Dalam pembicaraan bersama jajaran DPP NasDem, Huda mengaku tidak ada pembahasan terkait figur bakal calon presiden untuk Pilpres 2024. Menurut dia, hal tersebut menjadi urusan yang baru akan bergulir ke depannya.
"Enggak tahu itu urusan ke depannya. Prinsipnya, saya garisbawahi, politik kami dinamis," tegasnya.
Sebelumnya, Ahmad Ali mengatakan kunjungan DPP Partai NasDem ke Sekber Partai Gerindra-PKB bukan bertujuan untuk mencari alternatif koalisi apabila rencana koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKS gagal dideklarasikan.
"Ini kan koalisi Gerindra dan PKB ini kan sahabat daripada Partai NasDem di pemerintahan, tentunya menjadi hal yang wajar kalau kemudian hari ini kami berkunjung. Hari ini kami belum berpikir untuk mencari alternatif," kata Ali di Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia menyebut pembicaraan terkait deklarasi koalisi perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS hanya tinggal sedikit lagi untuk dapat terealisasi. Meski demikian, ia menekankan pihaknya tak menutup kemungkinan pula dengan dinamika politik yang bisa saja terjadi ke depannya.
"Bahwa politik itu sangat dinamis, iya. Semua kemungkinan-kemungkinan juga bisa terjadi, iya. Tapi paling tidak sampai hari ini dua koalisi, yang satu sudah terbentuk (Koalisi Indonesia Bersatu) dan yang satu hampir juga sudah terbentuk (koalisi perubahan). Nah, kami saling mendoakan. Oke? Pasti kan siapa pun pemenangnya, pasti untuk Indonesia," ujar Ahmad Ali. [rna]