WahanaNews.co, Jakarta - Lembaga Poin Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei terkini yang menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran telah mencapai 52,9 persen.
"Ada tingkat probabilitas yang tinggi bahwa pemilih akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam satu putaran, di mana pasangan calon nomor urut 2 memiliki tingkat elektabilitas sebesar 52,9 persen," kata CEO Point Indonesia, Karel Harto Susetyo, dalam presentasi daring di Jakarta pada Rabu (31/1/2024).
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, mencatatkan elektabilitas sebesar 22,7 persen, sedangkan pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, berada di angka 19,1 persen.
Untuk pemilih yang belum memutuskan pilihan saat survei dilakukan, mencapai 5,3 persen.
Karel menyoroti pentingnya catatan terkait migrasi pendukung bagi pasangan calon nomor urut 3, karena terjadi pergeseran besar-besaran di antara simpatisan mereka.
Baca Juga:
Retreat Kabinet di Magelang Lancar, PLN Sukses Amankan Listrik Secara Berlapis
Migrasi dukungan tersebut, sayangnya, cenderung melemahkan posisi mereka dan memperkuat pasangan calon lain.
"Pasangan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua, namun bukan karena adanya penambahan dukungan, tetapi lebih kepada migrasi besar-besaran dukungan dari pasangan nomor urut 3 ke nomor urut 1," ungkapnya.
Menurutnya, peluang kemenangan dalam satu putaran bagi pasangan calon Prabowo-Gibran tidak terlalu berlebihan, karena berdasarkan data riset mereka, mayoritas responden telah membuat keputusan yang sangat kuat terkait pilihan mereka.
Ia menjelaskan bahwa sebanyak 79,9 persen responden telah menyatakan tekad mereka untuk memilih, dan kecenderungan ini tidak berubah signifikan mengingat pemilihan masih berjarak 15 hari dari waktu survei dilakukan.
Sementara itu, sebesar 18,1 persen masih memiliki potensi untuk berubah pikiran. Sedangkan yang tidak memberikan jawaban atau tidak mengetahui sejumlah 2 persen.
Hasil survei juga mengungkapkan bahwa dukungan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, dan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Prabowo-Gibran menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kemungkinan kemenangan pasangan tersebut.
"Apalagi baru-baru ini, politisi muda namun sangat senior di DPP PDIP Maruarar Sirait, keluar dari kandang banteng dan memilih memihak kepada Prabowo Gibran dalam kontestasi politik elektoral," katanya.
Survei Point Indonesia dilaksanakan pada tanggal 26-28 Januari 2024, melibatkan 1.500 responden dengan metode sampling tele survei random digital dialing.
Semua responden yang dihubungi oleh surveyor memiliki kualifikasi sebagai pemilih, yaitu minimal berusia 17 tahun, sudah menikah, dan merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Hasil survei ini memiliki margin of error (MoE) sebesar 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]